PBNU Minta Pemerintah Lebih Serius Tangani Banjir dan Longsor
NU Online · Kamis, 3 Januari 2008 | 04:29 WIB
Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta pemerintah pusat lebih serius menangani bencana longsor dan banjir.
"Pemerintah harus serius menangani bencana yang terjadi. Untuk itu, Presiden harus segera memanggil kepala daerah yang terkena bencana guna mencari jalan keluar musibah di tanah air," kata Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi di Jakarta, Rabu.
<>Hasyim menilai kinerja pemerintah belum maksimal dalam mengantisipasi dan menangani korban bencana di Indonesia, terutama longsor dan banjir di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Dengan memanggil para kepala daerah, katanya, Presiden diharapkan mampu menemukan solusi tepat dalam mengantisipasi bencana dan menangani para korbannya.
"Sejak dulu telah saya katakan, bencana banjir bisa datang sewaktu-waktu. Nah, Presiden perlu memanggil para kepala daerah untuk mencari jalan keluar dan bicara soal urunan anggaran untuk menangani bencana," katanya.
Dikatakannya, kepala daerah yang terkena bencana saat ini masih takut mengeluarkan anggaran untuk menangani bencana, karena belum adanya jaminan bebas dari penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Jadi, kalau harus menggunakan anggaran daerah, harus ada jaminan dari Presiden mereka tidak ditangkap KPK. Dan pertemuan dengan para kepala daerah juga untuk membahas masalah itu," katanya.
Soal banyaknya bencana yang terjadi di tanah air, pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam itu menyatakan, hal merupakan akibat ulah manusia sendiri yang kerap berbuat zalim terhadap alam dan lingkungan sekitar.
"Bencana yang terjadi saat ini karena ada dua faktor. Pertama bencana tersebut merupakan ujian dari Tuhan dan kedua adalah akibat manusianya sendiri yang ’error’. Saya melihat mayoritas bencana yang terjadi di tanah air ini karena error-nya manusia," katanya.
Karena itu, lanjutnya, jika bangsa Indonesia ingin bencana di Indonesia berhenti, dirinya mengharapkan kepada semua elemen bangsa agar lebih menjaga dan menghargai alam.
"Jika ada pertanyaan, kapan bencana ini usai, maka jawabnya kapan perusakan berhenti dan kapan illegal logging ditindak dan kapan kepalsuan berhenti? Ada yang seakan-akan membantu korban bencana, tapi sebenarnya mereka tak melakukan apa-apa," katanya.
Sementara itu, terkait dengan penanganan korban bencana banjir di sejumlah daerah di Jatim, PBNU telah menginstruksikan Ketua PWNU Jatim KH Maschan Musa untuk segera mengambil langkah-langkah strategis.
PBNU juga telah mengirim tim kesehatan ke semua daerah banjir untuk membantu meringankan beban penderitaan para korban. Selaku Ketua Umum PBNU, Hasyim berencana mengunjungi dan menyalurkan bantuan kepada para korban Banjir di Jatim yang mayoritas merupakan warga NU. (mad)
Terpopuler
1
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
2
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
3
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
4
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
5
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
6
KH Ahmad Chalwani Ungkap Makna Spiritual yang Terkandung dalam Deretan Angka 17-8-45
Terkini
Lihat Semua