Warta

PBNU Harapkan Acara Harlah NU ke 80 Diisi Program Pengabdian pada Umat

NU Online  ·  Kamis, 18 September 2003 | 11:18 WIB

Jakarta, NU Online
Puji syukur patut diucapkan kepada Allah SWT bahwa NU saat ini tetap eksis dan  mencapai usianya 80 tahun.  NU dilahirkan pada tanggal 16 Rajab 1344 H dan bertepatan dengan 31 Januari 1926. Kalau dihitung menurut tahun hijriah usia Jam’iyah NU sudah  mencapai 80 tahun atau 77 tahun menurut tahun Masehi.

Sebagaimana layaknya ucapan rasa syukur atas eksistensinya, seperti biasa hari ulang tahun ini diperingati dengan meriah melalui berbagai acara baik di tingkat pusat, wilayah, dan cabang sampai ke bawah.

<>

Namun demikian, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengharapkan agar acara harlah diselenggarakan sesuai dengan kemampuan masing-masing dan diharapkan kegiatan harlah difokuskan kepada pengabdian NU terhadap umat terutama rakyat kecil.
 
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengharapkan agar program acara harlah dapat berupa pertama, silaturahmi, baik antar warga maupun pengurus, antar pondok pesantren, karena silaturahmi ini merupakan salah satu program utama NU yang menjalin keakraban, mempererat ukhuwah nahdliyyah, menghilangkan salah pengertia, menjalin kerjasama dan tukar menukar informasi.

Kedua, bakti sosial dibidang kesehatan, bantuan sandang pangan, pengadaan air bersih, ‘iyadul marid (melayat warga yang sedang sakit). Membantu mereka yang kena musibah, mendamaikan yang sedang berselisih (islahu dzatil bain), mengadakan tahlilan bagi warga yang wafat dan lain-lain yang manfaatnya bisa langsung dirasakan oleh masyarakat.

Ketiga, Mengadakan resepsi Harlah dengan mengundang tokoh birokrasi, tokoh masyarakat, tokoh orsospol, tokoh pemuda & mahasiswa, pimpinan TNI dan Polri, mengadakan diskusi bagaimana peran NU mengatasi kesulitan yang sedang dihadapi bangsa dan negara, dan usaha-usaha apa saja yang dapat dilakukan NU untuk membantu rakyat kecil karena saat ini NU sedang dinantikan perannya oleh masyarakat.

Untuk itu dalam merayakan harlah tersebut, diharapkan semua perangkat NU (badan otonom, lembaga, dan lajnah) dilibatkan dan diberi peran dalam melaksanakan program harlah.

Hadrotusy Syech Rais Akbar, KH Hasyim Asy’ari memperingatkan kepada kita bahwa NU akan dicintai orang apabila NU memberikan manfaat kepada masyarakat, sebaliknya, kalau NU tidak memberikan manfaat kepada masyarakat, maka akan ditinggalkan orang. Karena itu bagaimana upaya semua warga NU akan memberi manfaat kepada semua masyarakat.(mkf)