Warta

PBNU Berangkatkan Bantuan Via Darat

NU Online  ·  Ahad, 9 Januari 2005 | 19:02 WIB

Jakarta, NU Online
Keterbatasan pengangkutan bantuan ke Aceh melalui jalur udara dan laut, membuat organisasi massa keagamaan terbesar di dunia, PBNU memilih menyalurkan bantuan lewat jalur darat. Pengiriman dengan konvoi jalur darat ini akan berangkat Senin siang (10/1/2005) sekitar jam 13.00 WIB.

Konvoi truk yang berangkat dari Jakarta ini akan membawa barang-barang bantuan dari para donatur, PCNU, PWNU yang ada di sekitar Jawa Barat. Bantuan berupa pakaian layak pakai, beras, mie, obat-obatan, perlengkapan kebersihan rumah tangga, alat-alat evakuasi bahkan sampai dengan pembalut wanita. Bantuan tersebut berjumlah sekitar 6 tronton besar, yang terdiri dari 3 tronton yang di berangkatkan dari kantor PBNU di Kramat Raya 164 Jakarta, 1 dari PWNU DKI Jakarta dan 2 tronton lainnya yang berisi 10 ton beras menunggu di Medan.

<>

"Keempat mobil tersebut akan di kawal 1 kijang yang beranggotakan Banser DKI dan di tiap-tiap mobil tronton ada 2 orang anggota Banser yang mengawal sampai Aceh," ungkap koordinator divisi pemberangkatan Posko Peduli Korban Tsunami (PPKTs) PBNU, M Djunaidi Ali kepada NU Online, Minggu Malam (9/1).

Keterangan dari Djunaidi, menyebutkan bahwa pengiriman bantuan lewat jalur darat ini untuk menanggulangi masalah yang dihadapi dalam menyalurkan bantuan kemanusiaan dan sumbangan-sumbangan yang terus berdatangan. Keterbatasan pengangkutan jalur udara dan daya tampung bandara di Medan membuat distribusi tersendat. Menurut dia, pada awalnya PBNU hanya berniat untuk mengumpukan bantuan dan selanjutnya diserahkan ke pihak lain misalnya TNI untuk diserahkan ke masyarakat Aceh. Namun demikian, karena sampai saat ini banyak bantuan yang menumpuk dan belum tersalurkan menyebabkan PBNU mengambil keputusan untuk mendistribusikan sendiri.

Sebelumnya, PBNU sudah melakukan pengiriman jalur darat dari Medan ke Banda Aceh. Sistem pengangkutan jalur darat ini menurut rencana akan diperluas juga sampai ke Meulaboh. Bantuan yang telah dikirim sebelumnya, (2 Januari 2005) Berupa pakaian, makanan dan minuman, dan obat-obatan serta sejumlah relawan. Bantuan lain juga telah dilakukan sebelumnya oleh beberapa PWNU di Jawa. Jawa TImur misalnya, telah mengirimkan 12 truk bantuan ke Satkorlak Pemprof Jawa Timur yang bermarkas di Gedung Negara Grahadi Surabaya untuk diteruskan ke Aceh.

"Kami sudah mengirimkan 12 truk ke Satkorlak Pemprof Jawa Timur yang bermarkas di Gedung Negara Grahadi Surabaya. untuk diteruskan ke Aceh,” ungkap Paryono Nur Abdillah yang mengurusi masalah ini. Bantuan uang yang dikirimkan secara tunai mencapai 34 juta lebih sedangkan yang masuk dalam rekening belum diketahui jumlah terakhir yang masuk.

Bantuan tersebut telah diserahkan dalam tiga gelombang. Tahap pertama,  pada tanggal 1 Januari diserahkan 98 karung pakaian, 216 dus mie instan, 22 sak gula, 7 sak beras, 63 dus air kemasan, 27 dus biskuit dan 1 karung pembalut. Pada tahap kedua tanggal 3 Januari dikirimkan pakaian 4 truk, mie instan 1 truk. Tahap ketiga juga dikirimkan tanggal 3 januari sebanyak 242 kardus besar pakaian. Sebagian besar PCNU yang berada di Jawa Timur juga membentuk posko bantuan bencana tsunami. Namun tidak semua bantuan dikoordinasikan ke PWNU. Ada beberapa diantaranya yang juga langsung diserahkan ke Satkorlak Jatim.

Terkait bantuan yang dikirim besok, lanjut Djunaidi bukanlah bantuan yang terakhir, karena masih banyak bantuan yang akan ditampung di PBNU. "Pemberangkatan kali ini karena barang sudah menumpuk dan jalur pengiriman barang relatif lebih baik dibanding satu minggu setelah bencana," tegasnya. Bantuan juga tidak semua berbentuk barang, melainkan ada juga yang berupa uang yang bisa di kirim ke rekening Posko peduli Tsunami PBNU di BCA NO.634.00.48405.

Ditambahkan Djunaidi, bantuan tersebut diperkirakan akan memakan waktu lima hari perjalanan darat. Rute perjalanan yang ditempuh dari Jakarta-merak-medan-Binjai -Tebing Tinggi-Banda Aceh. Untuk kemudian di distribusikan di beberapa daerah kecil yang belum terjangkau seperti Bireun, Lhoksumawe dan Meulaboh. Namun sebelumnya bantuan tersebut akan di tampung di 6 posko yang didirikan oleh PWNU NAD dan Sumatera Utara, untuk  kemudian diangkut dengan kendaraan kecil ke lokasi yang ditentukan kemudian, berdasarkan kebijakan tim dari posko bantuan NU di lapangan.

Sekadar tambahan Informasi, sebelum truk diberangkatkan ke bumi Serambi Makkah akan di adakan acara doa dan pelepasan yang akan di hadiri oleh Rais Aam Syuriah, KH. M.A Sahal Mahfudz, Ketua umum Tanfidziyah PBNU, KH. Hasyim Muzadi, ketua-ketua PBNU dan segenap jajaran pengurus harian. Acara akan dilaksanakan sekitar pukul 13.00 Wib, ba'da sholat Dzuhur berjama'ah. (cih)