Warta

PBNU Akui Peran Perempuan dalam Deradikalisasi

NU Online  ·  Kamis, 13 Oktober 2011 | 02:22 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang membidangi badan otonom NU, Slamet Effendy Yusuf, merespon positif gerakan Muslimat dalam memerangi radikalisme dan terorisme lewat pendekatan keluarga. Ia mengakui ibu-ibu bisa berperan dalam deradikalisasi melalui deteksi dini di keluarga masing-masing.

“Terus terang saya salut dengan pidato Bu Khofifah pada acara pembukaan soal peran ibu-ibu dalam menangkal radikalisme dan terorisme,” kata Slamet dalam pidatonya pada acara penutupan Rapat Pimpinan (Rapim) Muslimat NU di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Rabu (12/10).
<>
Slamet mengatakan, PBNU mengapresiasi apa yang dilakukan Muslimat NU selama ini, termasuk soal ide, gagasan dan gerakan deradikalisasi agama. Apalagi selama ini, perempuan belum dilibatkan dalam menangkal masalah yang belakangan mengguncang Indonesia tersebut. “Kami mendukung apa yang dilakukan Muslimat,” tutur mantan Ketua Umum GP Ansor ini.

Sebelumnya, Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa mengajak para orang tua untuk menjaga anak-anak mereka, terutama yang sudah menginjak remaja, agar tidak terpengaruh kelompok radikal.

Saat menyampaikan sambutan pada acara pelantikan pimpinan pusat sekaligus pembukaan rapat pimpinan Muslimat NU di Jakarta, Senin, Khofifah mengungkapkan keprihatinan dengan adanya fakta bahwa di antara pelaku atau anggota kelompok teroris terdapat anak-anak remaja. "Hal ini tidak boleh dibiarkan karena terorisme bukan ajaran Islam," katanya.

Karena itu, lanjutnya, orang tua, terutama kaum ibu, harus lebih waspada dalam mengawasi anak-anak sehingga mampu melakukan deteksi dini apabila ada gejala yang tidak wajar pada perilaku anak. "Lewat kedekatan dengan anak-anak, ibu-ibu bisa melakukan deteksi dini," kata Menteri Pemberdayaan Perempuan era Presiden Abdurrahman Wahid itu.

Lebih lanjut Khofifah mengatakan, dalam upaya menanggulangi radikalisme dan terorisme, salah satu hal yang harus dilakukan adalah pendekatan keadilan dan kesejahteraan. "Kalau sejahtera, orang tak mudah diimingi-imingi janji surga. Makanya menjadi penting kesejahteraan masyarakat harus ditingkatkan," katanya.

Sementera itu, pada bagian lain, Slamet mengatakan, Muslimat NU kini menjadi organisasi badan otonom NU yang terbaik. Penilaian itu berdasarkan prestasi yang dicapai selama ini. Baginya kemajuan Muslimat adalah kemajuan NU. Untuk itu, PBNU akan selalu mendukung kegiatan Muslimat.

“Muslimat programnya banyak, kegiatannya juga banyak. Punya TK, Paud, rumah sakit, yang jumlahnya banyak. Juga punya induk koperasi. Apa yang dimiliki Muslimat ini adalah milik NU juga,” katanya.

Redaktur: Mukafi Niam