Warta

Pasangan Capres Gus Dur-Marwah Daud Jangan Dianggab Sepele

NU Online  ·  Kamis, 13 Mei 2004 | 04:16 WIB

Jakarta, NU Online
Pengamat Politik asal Sumatera Utara (Sumut), Prof Dr.FM.Datumira Simanjuntak,SH, berpendapat, pasangan Capres (Calon Presiden) KH.Abdurrahman Wahid, panggilan akrabnya Gus Dur dengan Cawapres Marwah Daud,  jangan  dianggab sepele oleh Calon Presiden lainnya.

"Bisa saja Gus Dur terpilih menjadi Presiden RI pada Pemilu (Pemilihan Umum) Presiden, 5 Juli 2004," kata Datumira di Medan, Kamis.

<>

Ia mengemukakan hal itu dalam menanggapi Capres KH Abdurrahman Wahid yang berpasangan dengan Cawapres Marwah Daud pada Pemilu Presiden yang akan digelar 5 Juli 2004.

Menurut Datumira, Gus Dur yang juga mantan Presiden RI, selama ini dikenal sebagai seorang demokrasi yang sejati dan sangat dicintai sebahagian rakyat Indonesia.

Oleh karena itu, katanya, kesempatan atau peluang Gus Dur untuk terpilih kembali menjadi orang pertama di Republik ini, kemungkinan bisa terjadi. "Pemilihan calon Presiden tersebut, dilakukan secara langsung oleh rakyat Indonesia dan tidak dapat dipengaruhi," tegas Datumira juga Anggota DPRD Tingkat I Sumut.

Apalagi jelasnya, saat ini  rakyat Indonesia tidak dapat dikibuli dalam menentukan siapa Calon Presiden yang akan mereka pilih pada Pemilu 5 Juli 2004. "Belum tentu Calon Presiden yang selama ini banyak diunggulkan akan keluar sebagai pemenang pada Pemilu tersebut," ujar Datumira. 

Selanjutnya ia menyebutkan, saat Gus Dur menjadi Presiden RI, banyak memperhatikan kehidupan rakyat dan peduli terhadap  wong cilik tersebut, serta sangat anti terhadap kekerasan.

Oleh sebab itu, wajar Gus Dur mendapat simpatisan dan dukungan untuk kembali duduk menjadi Presiden di Republik ini dan memimpin 200 juta rakyat Indonesia.

"Kepemimpinan Gus Dur saat menjadi Presiden, banyak mengalami perobahan yang dirasakan rakyat Indonesia dan tidak adanya perbedaaan mengenai Suku, Etnis, Budaya, Agama dan seluruhnya dianggab sama," kata Prof Datumira.(mkf/an)