Para Tokoh NU Beri Tausiyah Tahun Baru di Sejumlah Masjid
NU Online · Selasa, 1 Januari 2008 | 05:23 WIB
Jakarta, NU Online
Perayaan tahun baru tak harus dilakukan dengan cara berhura-hura dan berpesta pora ditengah berbagai bencana yang melanda Indonesia. Sejumlah tokoh NU memaknai tahun baru dengan mengisi dzikir dan ceramah di beberapa masjid.
Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi memberikan tausiyahnya dalam dzikir akhir tahun yang diselenggarakan di Masjid At Tien di Kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada Senin malam.
Acara dzikir <>bersama yang dipimpin oleh Ustadz Arifin Ilham ini dipadati oleh ribuan massa yang memenuhi ruangan dan halaman masjid. Hujan yang datang membuat para jamaah yang banyak memakai seragam putih-putih ini terpaksa berteduh di lorong-lorong masjid.
Dari pengamatan NU Online, mereka yang datang untuk mengikuti dzikir bersama ini sangat beragama, mulai dari keluarga, kelompok pengajian termasuk anak-anak muda yang lebih memilih untuk mendapatkan oase spiritual daripada mengikuti kegiatan hedonis.
Semantara itu Ketua PBNU KH Said Aqil Siradj memberikan ceramah di masjid Sunda Kelapa di kawasan Menteng Jakarta Pusat. Wakil Presiden Jusuf Kalla dan ratusan jamaah lainnya yang memenuhi masjid dengan khusu’ mengikuti i’tikaf, dzikir dan tausiyah yang dimulai pukul 21.00 WIB dan berakhir menjelang subuh.
Dalam kesempatan tersebut Jusuf Kalla juga memimpin doa bersama dengan membaca surat Fatihah yang ditujukan kepada para korban bencana alam yang terjadi di berbagai tempat di Indonesia.
Khatib Aam PBNU Prof. Dr. Nasaruddin Umar juga memberikan tausiyah dalam "Tausiah Menyambut Tahun Baru Masehi 2008" yang diselenggarakan di Masjid Baiturrahman Kompleks Istana Kepresidenan. Hadir dalam acara tersebut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama dengan sekitar 3.000 jemaah Majelis Zikir SBY Nurusalam.
Acara dimulai dengan shalat Magrib berjamaah di masjid yang malam itu ditambah empat tenda untuk menampung luapan jamaah yang terlihat memakai seragam putih-putih.
Setelah sujud syukur bersama yang dipimpin Ustad Abu Salim, acara dilanjutkan dengan ceramah oleh Prof. Dr. Nazaruddin Umar mengenai refleksi awal tahun 2008.
Dalam ceramahnya Dirjen Bimas Islam Depag ini menjelaskan, memasuki tahun 2008 dan mengakhiri tahun 2007, dua hal yang patut dilakukan umat Islam yaitu melakukan muhasabah atau intropeksi. Menurut dia, dalam menyongsong masa depan, tidak seharusnya umat Islam merasakan masa lalu yang tidak berhasil, namun sebaiknya lebih memikirkan langkah-langkah yang akan dicapai di masa datang.
Dikatakannya kejadian di masa lalu bisa dijadikan pelajaran, tetapi bukan segala-galanya tanpa memperbaiki tindakan-tindakan yang dilakukan yang merugikan diri sendiri dan orang lain.
Yang jelas, mereka yang marayakan tahun baru 2008 dengan mengikuti acara dzikir dan doa bersama di sejumlah masjid di Jakarta lebih beruntung karena mereka tak kehujanan yang terus mengguyur sepanjang malam. (mkf)
Terpopuler
1
PBNU Soroti Bentrok PWI-LS dan FPI: Negara Harus Turun Tangan Jadi Penengah
2
Khutbah Jumat: Jadilah Manusia yang Menebar Manfaat bagi Sesama
3
Khutbah Jumat Hari Anak: Didiklah Anak dengan Cinta dan Iman
4
Khutbah Jumat: Ketika Malu Hilang, Perbuatan Dosa Menjadi Biasa
5
Khutbah Jumat: Menjadi Muslim Produktif, Mengelola Waktu Sebagai Amanah
6
Khutbah Jumat: Jadilah Pelopor Terselenggaranya Kebaikan
Terkini
Lihat Semua