Warta ISTIGHOTSAH DAN PERINGATAN ISRA' MI'RAJ

Pakar Tafsir: Isra' Mi'raj, Peristiwa Penuh Hikmah dan Pelajaran

NU Online  ·  Kamis, 31 Juli 2008 | 01:03 WIB

Jakarta, NU Online
Pakar fiqih dan tafsir kontemporer berkebangsaan Syria, Sheikh Dr. Wahbah Zuhaili, mengatakan, peristiwa Isra' dan Mi'raj Nabi Muhammad SAW adalam peritiwa yang penuh hikmah dan pelajaran bagi umat Islam.

"Dalam peristiwa isra' mi'raj itu, Allah SWT juga memberikan perumpamaan orang-orang yang berbuat maksiat agar dijadikan peristiwa yang penuh hikmah dan pelajaran. Sehingga umat Islam menyerap nilai-nilai dan akhlaq dari peristiwa itu untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah," ujar Sheikh Zuhaili saat memberikan tausiyahnya pada acara istighotsah bulanan dan Peringatan Isra' dan Mi'raj Nabi Muhammad SAW di Gedung PBN<>U, Jakarta, Rabu (30/7).

Dalam acara yang digelar PP Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) itu, Sheikh Zuhaili mengatakan, melalui peristiwa isra' dan mi'raj itulah, Nabi Muhammad SAW mendapatkan perintah langsung dari Allah untuk menunaikan ibadah sholat, dari sebelumnya 50 menjadi lima kali.

Sheikh Zuhaili mengatakan, peristiwa isra' dan mi'raj adalah peristiawa di mana Allah memperjalankan hambanya, Nabi Muhammad SAW, dari Masjidil Haram ke Baitul Maqdil hingga ke Sidratil Muntaha dengan ruh dan jasadnya.

Menurutnya, dalam surat al-Israj, terdapat kata "bi'abdihi" yang mengandung pengertian bahwa Rasulullah ketika melakukan perjalanan isra' dan mi'raj-nya adalah dengan ruh dan jasad.

Dalam kesempatan itu, Sheikh Zuhaili juga mengingatkan, mereka yang meragukan peristiwa isra' dan mi'raj Rasulullah dengan ruh dan jasad akan lebih dekat kepada kekufuran.

"Mereka yang ragu isra' mi'raj Rasulullah dengn ruh dan jasad akan lebih dekat kepada kekufuran dari pada keimanan," katanya.

Dikatakannya, dalam isra' dan mi'raj itu, Rasulullah mengendarai hewan yang dimulyakan Allah SWT, yaitu buraq.

"Buraq adalah sejenis hewan yang dimulyakan Allah, ia mampu menjejakkan kakinya ke tempat sejauh ia memandang," katanya. (dar)