Pagar Nusa Tak Kirim Pendekar ke Palestina karena Tak Ingin Jadi Masalah
NU Online · Kamis, 8 Januari 2009 | 21:55 WIB
Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama (IPS NU) Pagar Nusa sebetulnya memiliki pasukan atau pendekar yang bisa saja dikirim ke Gaza, Palestina, untuk membantu pejuang Hamas melawan invasi militer Israel. Namun, hal itu tak dilakukan karena tak ingin nantinya justru menjadi masalah baru.
Demikian dikatakan Ketua Umum Pengurus Pusat IPS NU Pagar Nusa, Fuad Anwar, dalam perbincangan dengan NU Online di Kantor Pengurus Besar NU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Kamis (8/10).<>
Menurutnya, alasan paling mendasar adalah pihaknya tidak memiliki kemampuan dalam bidang milter. “Kalau kita memaksa mengirim bantuan pasukan ke sana, bisa jadi nanti kita justru jadi masalah baru, bukan menyelesaikan masalah,” tandasnya.
Ia menambahkan, sesungguhnya yang menjadi kebutuhan mendesak rakyat Palestina saat ini adalah bantuan kemanusiaan semacam obat-obatan, makanan dan lain-lain. Sebab, jumlah korban tewas akibat serangan Israel itu sudah lebih dari 600 orang dan sekira 2500 lainnya terluka.
Beberapa organisasi kemasyarakatan Islam di Tanah Air berniat mengirimkan “mujahid” atau paramilter untuk membantu militan Hamas bertempur melawan tentara Israel di Gaza. Di antaranya, Front Pembela Islam (FPI).
Organisasi pimpinan Riziq Shihab itu juga mengaku telah berhasil menghimpun dana senilai Rp 1 milyar. Dana itu dikumpulkan dari iuran sukarela para anggota FPI yang setiap pekannya selalu menggelar pengajian.
Untuk bisa mendaftar sebagai mujahid dan relawan ke Palestina tidak diperlukan syarat yang sulit. Antara lain, selain siap fisik dan mental juga harus memiliki izin dari pihak keluarga. Untuk latihan perang sebelum diberangkatkan ke Palestina, nantinya akan dikoordinasi FPI pusat termasuk akses masuk ke Gaza. (rif)
Terpopuler
1
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
2
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
3
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
4
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
5
Kurangi Ketergantungan Gadget, Menteri PPPA Ajak Anak Hidupkan Permainan Tradisional
6
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
Terkini
Lihat Semua