Warta

Pagar Nusa Ingin Pertahankan Pencak Silat Sebagai Alat Dakwah

NU Online  ·  Rabu, 5 Maret 2008 | 15:21 WIB

Jakarta, NU Online
Lembaga Pencak Silat (LPS) Pagar Nusa yang dalam muktamar NU ke 31 ditetapkan statusnya sebagai badan otonom diharapkan dapat menjaga perannya seperti zaman awal-awal dakwah Islam sebagai pelengkap dakwah yang menyertai dan muballigh.

Demikian dikatakan oleh Ketua Umum Pagar Nusa Fuad Anwar menjawab pertanyaan NU Online baru-baru ini tentang misi Pagar Nusa.

<>

Dijelaskannya, para pesilat yang berasal dari berbagai pesantren juga telah memiliki andil yang signifikan dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan RI.

“Dalam pertempuran 10 November, Bung Tomo dan kawan-kawan punya dukungan moral dan spiritual dari sejumlah kiai pesantren seperti Kiai Abbas dari Buntet, “Dari sejak zaman dahulu sampai sekarang, pesilat dari pesantren punya peran dan andil,” imbuhnya.

Untuk era sekarang ini, peran keolahragaan Pagar Nusa menjadi bagian penting saat pola hidup masyarakat sudah banyak yang tidak sehat. “Jadi dengan olah raga pencak silat, pola hidup masyarakat modern akan bisa terbantu menghilangkan penyakit,” katanya.

Ini tentu sesuai dengan konsep pengembangan Pagar Nusa yang menyesuaikan diri dengan kebutuhan masyarakat. Kemampuan membela diri sekaligus ditambah nilai plus kesehatan akan menjadi daya tarik bagi banyak orang untuk mengikutinya.

“Sebaik-baik manusia adalah yang memiliki masa lalu baik dan bisa mempertahankan pada masa kini, sejelek-jeleknya manuasia adalah yang pemalas dan membanggakan masa lalunya. Kita mengajak meraih kecemerlangan yang pernah diukir oleh masa lalu untuk masa depan,” tegasnya.

Fuad merasa beruntung akan keberadaan Pagar Nusa karena lembaga ini mewakili pesilat nahdliyyin sehingga gampang diterima dimana saja.

“Keberuntungan ada fihak kami karena diseluruh pelosok tanah air, kultur nahdliyyyin sudah ada dan setiap nahdliyyin punya kultur pencak silat sehingga ketika kami terbantu dengan posisi di NU,” ujarnya. (mkf)