Nusron Wahid: GP Ansor Tolak Beras Impor
NU Online · Selasa, 1 Februari 2011 | 02:08 WIB
Gerakan Pemuda Ansor mempertanyakan dan menolak dengan tegas keputusan pemerintah melakukan impor beras sebanyak 1,3 juta ton dengan tanpa bayar bea masuk atau nol rupiah, seperti yang tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 241/PMK.011.2010 dan PMk Nomor 13/PMK.011/2011.
Demikian dilontarkan Ketua Umum PP GP ANSOR Nusron Wahid dalam Panggung Aspirasi Rakyat Petani menggugat di aula kantor GP Ansor jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin (31/1). Acara ini dihadiri puluhan petani dar Kerawang, Jawa Barat.
/>
"kebijakan ini nyata-nyata akan menyulitkan petani," tegas Nusron yang mengenakan seragam Banser.
Nusron menjelaskan dari perspektif teori manapun, peraturan menteri ini akan menghancurkan harga jual gabah petani, yang secara langsung akan menurunkan pendapatan petani. Jika kebijkan beras impor, kata Nusron, dengan biaya 0 rupiah ini diberlakukan, petani yang sudah miskin akan semakain miskin.
"Kebijakan ini memperlihatkan bahwa pemerintah tidak kreatif dalam mencari solusi terhadap ancaman krisis pangan sehingga cenderung lebih memilih cara-cara yang nggak perlu mikir," ungkapnya.
Dia menyatakan, GP Ansor sebagai garda depan Nahdlatul Ulama merasa bertanggung jawab untuk memperjuangkan pembatalan kebijkan impor beras ini, tidak saja karena sebagaian besar petani merupakan kader NU, lebih dari itu karena segala sesuatu yang perpotensi membuat kerusakan harus dilawan.
"Ini bentuk komitmen GP Ansor melakukan amar ma'ruf nahi mungkar," tambahnya. (nn)
Terpopuler
1
Munas Majelis Alumni IPNU Berakhir, Prof Asrorun Niam Terpilih Jadi Ketua Umum
2
PPATK Tuai Kritik: Rekening Pasif Diblokir, Rekening Judol Malah Dibiarkan
3
Bendera One Piece Marak, Sarbumusi Serukan Pengibaran Merah Putih
4
Hadiri Haul Buntet 2025, Ketum PBNU Tegaskan Pesantren Punya Saham dalam Tegaknya NKRI
5
Gelombang Tinggi di Cianjur Hantam 67 Perahu Nelayan, SNNU Desak Revitalisasi Dermaga
6
Alumni IPNU Harus Hadir Jadi Penjernih dalam Konflik Sosial dan Jembatan Antarkelompok
Terkini
Lihat Semua