Jakarta, NU Online
Pengelola NU menggelar tahlilan bersama untuk mendoakan agar arwah Pemimpin Palestina Yasser Arafat diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa. Acara tahlilan sederhana yang dihadiri seluruh pimpinan dan karyawan berlangsung khidmat di sela-sela berbuka puasa, bertempat di kantor NU online, Graha PBNU LT V, Jum'at malam (12/11)
Tahlilan tersebut merupakan salah satu bentuk penghormatan dan penghargaan teradap Pemimpin Palestina yang terkenal tegas dan berani melawan penjajahan Israel dan Amerika Serikat. "Tahlilan ini adalah salah satu wujud ungkapan belasungkawa kami yang terdalam," ujar pimpinan redaksi NU Online, Abdul Mun'im Dz, yang memimpin kegiatan, seraya menambahkan bahwa mereka turut merasakan sakit dan luka seperti yang dirasakan warga Palestina yang ditinggal Arafat.
<>Mentahlilkan, lanjut peneliti Cesda LP3eS ini bukan hanya untuk Yaser Arafat semata tapi sebagai simbol perlawan terhadap imprealisme dan orang yang menentang segala pendindasan yang dilakukan oleh negara kapitalis. "Ini symbol perlawanan atas segala tindakan kaum imprealis yang selalu menindas," katanya.
Dalam kesempatan refleksi yang disampaikan pimpinan redaksi NU Online tersebut, dijelaskan bahwa Presiden Yasser Arafat adalah seorang pejuang yang tangguh sehingga menjadi Pemimpin Dunia Islam dan pemimpin dunia perjuangan melawan imperialisme-kolonialisme pada umumnya. Seluruh Dunia Ketiga, katanya terkejut dan bersedih, dunia Islam berbelasungkawa, sehingga para kepala negara melayat pemakaman sang pemimpin. Sebaliknya kaum imperialis Barat apalagi Israel bersorak gembira, terbukti tak satupun orang penting negara-negara yang suka berkhotbah tentang demokrasi, peradaban, hak asasi manusia, membisu, bahkan diam-diam menyetujui upaya Israel untuk membunuh Arafat. "Kita berharap tumbuh seribu Arafat," ujarnya.
Sejarah menunjukkan bahwa tidak ada pejuang negara Islam dan negara dunia ketiga yang anti imperialisme dan kolonialisme yang dibiarkan hidup. Ingatlah pemimpin besar kita Yang Maha Kasih Gamal Abdel Naser, mati dibantai imperialis, Paduka Yang Maha Mulia pemimpin Besar Indonesia Soekarno digulingkan dan dibunuh oleh imperialis Barat. Yang Maha Pembebas Salvador Alliande tewas ditembak tentara imperialis yang meneyerbu istananya. Al-Mukarram Raja Faisal Bin Abdel Aziz didongkel dari tahta Saudi dan dihabisi pengaruhnya. "Kepada para kekasih Allah itu kita berguru dan bersuri tauladan untuk meneruskan perjuangan," tambahnya merefleksi.
Arafat yang wafat pada Kamis malam di Rumah Sakit Militer Percyy, Clamart, Perancis telah meninggalkan warganya dimana negerinya sementara berada dalam kegoncangan dan perseturuan dengan Israel dan Amerika Serikat. "Kami hanya bisa mengirimkan do’a agar arwah Presiden Palestina itu mendapat tempat yang layak di sisi Allah SWT dan bangsa Palestina yang ditinggalkan tabah menerima cobaan ini dan tetap teguh melanjutkan perjuangan beliau," ujarnya alumnus IAIN Djogjakarta ini.
Salah seorang wartawam yang yang hadir, M. Saefullah mengatakan bahwa kepergian Arafat menyisakan duka yang mendalam khsusunya bagi warga Palestina yang selama ini berjuang bersama-sama untuk mempertahankan Palestina dari penjajahan Israel. Karena itu tak heran bila pemimpin-pemimpin negara di dunia menaruh rasa hormat terhadap diri diri Yaser Arafat karena ketegasananya tersebut. Salah seorang jamaah mengatakan, bukan hanya bangsa Palestina dan bagsa Arab saja yang merasa kehilangan Arafat tetapi hampir seluruh dunia berduka dan merasa kehilangan. (cih)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
3
Khutbah Jumat: Sesuatu yang Berlebihan itu Tidak Baik, Termasuk Polusi Suara
4
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
5
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
6
Sejumlah SD Negeri Sepi Pendaftar, Ini Respons Mendikdasmen
Terkini
Lihat Semua