Warta

NU Memandang Budaya secara Selektif dan Inovatif

NU Online  ·  Senin, 9 Maret 2009 | 23:21 WIB

Roma, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi mengatakan bahwa Nahdlatul Ulama selalu melihat nilai-nilai budaya secara selektif dan inovatif.

Menurutnya, secara historis masuknya Islam di Indonesia juga dibarengai dengan jalur seleksi budaya ketika budaya-budaya Hindu, Budha dan sistem-sistem kepercayaan pribumi sudah muncul selama berabad-abad.<>

Diakuinya, ada nilai-nilai budaya yang sudah sejalan dengan ajaran-ajaran agama dan bahkan berfungsi sebagai faktor pendukung dalam penyebaran agama.

"Ini berarti agama sejatinya dapat mencerahkan suatu komunitas tanpa perlu mengubah budayanya yang asli," kata Hasyim saat berbicara dalam sebuah pertemuan di Roma, belum lama ini.

Dalam kesempatan itu, sekjen International Conference of Islamic Scholars (ICIS) menyatakan, realitas Indonesia yang multi kultural itu juga turut berperan telah membentuk karakter Nahdlatul Ulama.

Hasyim menegaskan, sikap NU yang secara relatif lebih lentur dan adaptif terhadap berbagai nilai budaya menunjukkan bahwa NU bisa menjalin hubungan baik dengan ormas dan agama apapun juga.

Pihaknya juga mengatakan, sebagai tempat bernaungnya NU, Indonesia adalah sebuah mozaik dengan lebih dari 200 budaya, sementara di Timur Tengah, satu budaya itu terbagi di 32 negara. (dar)