NU Lakukan Pendekatan Simpatik Atasi Kemaksiatan
NU Online · Selasa, 2 Agustus 2011 | 11:26 WIB
Surabaya, NU Online
Bulan Ramadhan biasanya tidak hanya dikaitkan dengan ibadah, tapi juga dengan sweping tempat-tempat hiburan di ibukota. Dan kalau menyebut sweping, biasanya nama yang pertama kali muncul adalah FPI (Front Pembela Islam). Orang lalu beramai-ramai mengecam FPI, sementara akar masalah biasanya malah kabur.
Rais Syuriah PWNU Jawa Timur, KH Miftachul Akhyar, menuturkan, kemungkaran dan kemaksiatan di negeri ini memang telah tersistematik dengan sangat baik. Mereka selalu menang dalam opini.
<>
Karena itu, dalam melakukan dakwah amar makruf dan nahi munkar, diperlukan siasat yang tepat. Sebab kadang mereka sengaja memancing masalah, lalu ketika ada yang marah, opini dibelokkan untuk menjelekkan Islam. Seakan Islam memang akrab dengan dunia kekerasan.
“Makanya, NU juga melakukan amar makruf nahi mungkar, namun dengan tetap memperhatikan dampak di belakangnya,” kata Kiai Miftah, menjawab pertanyaan yang berkembang dalam pengajian Ramadlan di PWNU Jawa Timur.
Sebagaimana diketahui, hari Selasa, 2 Agustus ini adalah hari pertama pengajian, dan yang menjadi pengasuh pertama adalah Rais.
Bagaimanapun, menurut Kiai Miftah, FPI yang melakukan razia tempat maksiat di bulan Ramadhan pada tahun-tahun sebelumnya, juga menguntungkan umat Islam secara keseluruhan. Karena hukum nahi mungkar adalah fardlu kifayah.
“Dengan adanya nahi mungkar yang dilakukan oleh FPI, kita juga telah terwakili,” tuturnya.
Soal NU tidak mendukung langkah sweping/ razia yang dilakukan FPI, itu karena model pendekatan yang dimiliki NU dan FPI memang berbeda. Kalau FPI lebih mengedepankan kekuatan fisik, NU lebih mengutamakan pendekatan simpatik. Kalau memang ada penyimpangan, NU akan menegur pemilik tempat hiburan yang melanggar tersebut dengan cara yang baik.
Di sisi lain, cerita latar belakang razia yang dilakukan oleh FPI juga beragam. Mulai dari yang benar-benar niat nahi munkar sampai yang mencari kesempatan dan rebutan rizki. Dari yang sekadar kedok sampai yang memang berniat jihad menegakkan agama Allah.
“Tapi bagaimanapun, sebenarnya FPI itu juga menguntungkan bagi umat Islam secara keseluruhan,” tutur pengasuh Pondok Pesantren Miftachussunnah Kedungtarukan Surabaya itu.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Subhan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menyiapkan Bekal Akhirat Sebelum Datang Kematian
2
Menyelesaikan Polemik Nasab Ba'alawi di Indonesia
3
Khutbah Jumat: Tetap Tenang dan Berpikir jernih di Tengah Arus Teknologi Informasi
4
Resmi Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Pengurus PP ISNU Masa Khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Perhatian Islam Terhadap Kesehatan Badan
6
Tuntutan Tak Diakomodasi, Sopir Truk Pasang Bendera One Piece di Momen Agustusan Nanti
Terkini
Lihat Semua