Jakarta, NU Online - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH. Said Aqil Siroj, meminta Pemerintah mengkaji ulang rencana menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Sebisa mungkin rencana kenaikan harga yang sudah dilaporkan ke DPR tidak direalisasikan, karena akan semakin membebani rakyat.
"Harga BBM kalau bisa jangan dinaikkan. Sebisa mungkin Pemerintah harus mencari jalan keluar lain, agar rakyat tidak semakin terbebani," kata Kiai Said di Jakarta, Senin (5/3). <>
Jika nantinya Pemerintah memang harus menaikkan harga BBM, keputusan tersebut diharapkan merupakan pilihan terakhir dengan alasan yang bisa dipertanggungjawabkan. "Kalau memang sudah sangat terpaksa, artinya subsidi dianggap akan semakin memberatkan, ya tidak masalah. Tapi itu harus pilihan terakhir," tambahnya tegas.
Terkait rencana Pemerintah memberikan kompensasi atas kenaikan harga BBM, Kiai Said meminta agar disalurkan dalam bentuk yang lebih mendidik, semisal pemberian modal kerja, tambahan subsidi pendidikan dan peningkatan kesejahteraan rakyat lainnya.
"BLT (Bantuan Langsung Tunai) tidak mendidik. Kami tidak setuju kalau nantinya BBM terpaksa dinaikkan, tapi kompensasinya diberikan berbentuk BLT," ujar Kiai Said.
Pemerintah berencana menaikkan harga BBM, dengan alasan subsidi yang saat ini diberikan terlampau besar dan memberatkan APBN. Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia sudah melaporke DPR terkait rencana kenaikan harga BBM tersebut, namun belum mengungkapkan besaran kenaikan harganya.
Penulis: Emha Nabil Haroen
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Pentingnya Amanah dan Kejujuran di Tengah Krisis Kepercayaan Publik
2
Khutbah Jumat: Jangan Ikut Campur Urusan Orang, Fokus Perbaiki Diri
3
Khutbah Jumat: Kelola Harta dengan Bijak
4
Khutbah Jumat: Menjadi Hamba Sejati Demi Ridha Ilahi
5
Khutbah Jumat: Pentingnya Menjauhi Lingkungan Pertemanan yang Toxic
6
Pameran Persaudaraan Indonesia-Saudi di Istiqlal 24 April-3 Mei 2025 Dibuka Gratis untuk Umum
Terkini
Lihat Semua