Jakarta, NU Online
KH Hasyim Muzadi menyatakan NU akan mendukung partai politik (parpol) yang memperhatikan moralitas, karena NU tidak berkepentingan dengan kekuasaan, melainkan ingin mencari solusi untuk bangsa.
Ia mengemukakan hal itu saat berbicara di hadapan ratusan kader Golkar Jatim dalam Halal Bi Halal di kantor DPD Partai Golkar Jatim, Selasa malam, yang dihadiri sejumlah capres Golkar yakni Akbar Tanjung, Wiranto, Jusuf Kalla, dan Surya Paloh.
<>Menurut mantan Ketua PWNU Jatim itu, moral dan politik itu sebenarnya tidak berseberangan, tapi jika ada kesan berseberangan maka yang menyeberangkan (membenturkan) keduanya adalah politisi.
"Setiap Pemilu, NU memang ’sawanen’ (terkena imbas/dampak) dalam tarik-menarik kepentingan. Siapa yang pandai-lah yang akan mendapat keuntungan, namun tarik-menarik kepada warga NU hendaknya membawa keuntungan bagi bangsa," katanya.
Bagi NU, katanya, hal itu juga wajar, karena NU memang harus menjadi "tenda besar" yang mengayomi semua elemen masyarakat dari lintas golongan, lintas suku, dan lintas parpol.
"Kepada Golkar, NU sebagai ormas hanya titip dua hal yakni agama dan moral. Moral harus disublimasikan ke dalam perilaku politik, sedangkan agama harus dijadikan alat pemersatu semua elemen bangsa," katanya.
Ia menegaskan bahwa moral dan agama itu penting bagi bangsa Indonesia, karena moral dan agama memang tidak kelihatan, namun jika moral bangsa rusak maka seluruh pondasi bangsa akan ambruk (runtuh) dan bangsa Indonesia tidak dapat cepat keluar dari krisis.
"Politik tanpa moral hanya akan melahirkan kamuflase dan opini tapi keadilan dan kejujuran tidak ada. Di tengah bangsa yang sedang krisis ini, masyarakat mengharapkan adanya keadilan dan kejujuran, bukan pembobolan bank triliunan di saat krisis," katanya.
Menanggapi hal itu, Ketua Umum DPP Partai Golkar Akbar Tanjung ketika dikonfirmasi seusai acara menegaskan bahwa dirinya sangat senang dengan nasehat yang disampaikan Ketua Umum PBNU itu. "Parpol memang tak lepas dari kekuasaan, namun kekuasaan itu seharusnya dilandasi moral," kata Akbar yang juga terpidana kasus Buloggate itu.
Dalam acara itu, kedatangan Hasyim Muzadi di tengah ratusan kader Golkar Jatim terlihat "disambut" dengan antusiasme, bahkan Akbar Tanjung menyatakan apresiasi atas kemampuan Golkar Jatim menghadirkan Hasyim Muzadi.
Acara yang dihadiri artis Nurul Arifin dan sesepuh Golkar Jatim H Mohammad Noer itu tidak dihadiri capres Golkar lainnya seperti Sri Sultan Hamengkubuwono X karena ke Aceh, Aburizal Bakrie ke Riau, dan Prabowo Subianto tak hadir tanpa alasan.(mkf)
Terpopuler
1
Mahasiswa Gelar Aksi Indonesia Cemas, Menyoal Politisasi Sejarah hingga RUU Perampasan Aset
2
Menyelesaikan Polemik Nasab Ba'alawi di Indonesia
3
Rekening Bank Tak Aktif 3 Bulan Terancam Diblokir, PPATK Klaim untuk Lindungi Masyarakat
4
Advokat: PT Garuda dan Pertamina adalah Contoh Buruk Jika Wamen Boleh Rangkap Jabatan
5
Hadapi Tantangan Global, KH Said Aqil Siroj Tegaskan Khazanah Pesantren Perlu Diaktualisasikan dengan Baik
6
Israel Tarik Kapal Bantuan Handala Menuju Gaza ke Pelabuhan Ashdod
Terkini
Lihat Semua