Malaysia, NU.Online
Reposisi Gus Ipul panggilan akrab Saifullah Yusuf ternyata tidak hanya diresahkan oleh para Kyai, tetapi juga para pengurus NU dan PKB yang ada di Malaysia. Karena belakangan ini PKB Malaysia yang mulai giat untuk konsolidasi partai sebagai target memenangkan Pemilu 2004 di Malaysia juga sempat terganggu karena banyak pertanyaan dari para masyarakat Indonesia yang ada di Malaysia. Ratinuddin Yusuf salah seorang wakil ketua PKB Malaysia mengatakan bahwa "secara tidak langsung kita juga harus memberikan penjelasan terhadap mereka, sedangkan kita sendiri bingung mau menjelaskan seperti apa, dan ini sangat meresahkan". Ujarnya yang akrab di panggil Ratin.
Konflik ini dalam beberapa media di Indonesia sudah sangat nampak dan menunjukkan adanya faksi-faksi yang ada di PKB. Mengulas permasalahan ini Ratin mengungkapkan "ini nampak ada kecemburuan atau kepentingan terhadap peran politik Saifullah Yusuf di PKB, kalau konflik ini diteruskan resikonya akan terlalu mahal, karena para Kyai juga mulai ikut terlibat, dan ini dapat mempengaruhi persiapan Pemilu nanti". Ungkap Ratin yang juga mahasiswa S-2 di Universiti Kebangsaan Malaysia ini.
<>Mengenai permasalahan reposisi Gus Ipul Ratin juga sangat menyayangkan terjadinya reposisi tersebut "saya sepakat dengan para Kyai untuk tidak ada reposisi dalam kepengurusan PKB, karena dalam posisi yang cukup mendekati Pemilu sangat signifikan terjadinya yang akan berkepanjangan. Disamping itu juga kesalahan-kesalahannya kan masih interpretable". Kata mahasiswa jurusan sosiologi ini.
Semantara itu, ketua NU Malaysia Drs. H. Miftahurrahim. MA mengatakan bahwa, "PKB itu cukup punya potensi untuk menjadi partai besar, karena realitas politiknya jelas mendapatkan dukungan massa NU, kalau ini tidak di optimalkan malah akan menyulitkan peran-peran politik selanjutnya". Lebih lanjut Cak Mif panggilan akrab Miftahurrahim merasakan ada gejala kurang baik dalam permasalahan reposisi Saifullah Yusuf ini "kita di Malaysia sudah merapatkan barisan untuk saling membantu antara PKB dan NU, apalagi ini sudah mendekati Pemilu. Kalau di atas tidak juga mulai berbenah, terus yang di bawah ini kan jadi nelongso. Termasuk pelanggaran yang belum jelas seperti kasusnya Gus Ipul, kenapa harus ada keputusan seperti itu". Dengan nada tanya dan logat jawanya yang masih kental.
Mengenai beberapa kelompok yang ada di PKB, Cak Mif tidak mau menganggapi tentang masalah itu "Saya tidak mempersoalkan beberapa kepentingan, karena itu wajar di manapun, tetapi yang harus di perhatikan adalah kesadaran peran masing-masing dalam tubuh organisasi, apalagi ini organisasi politik, yang perlu kekompakan". Ujarnya dengan lagak santai. Menganai usulan beberapa Kyai yang mengusulkan tidak ada reposisi Cak Mif mengungkapan. "Usulan itu kan dari Kyai, dan menurut saya harus juga di perhatikan, kalau ndak nurut sama Kyai terus nurut sama siapa?". Ujar bapak dua orang anak ini bertanya. (KCI/Mlys-Riq)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
5 Poin Maklumat PCNU Pati Jelang Aksi 13 Agustus 2025 Esok
3
Kantor Bupati Pati Dipenuhi 14 Ribu Kardus Air Mineral, Demo Tak Ditunggangi Pihak Manapun
4
Nusron Wahid Klarifikasi soal Isu Kepemilikan Tanah, Petani Desak Pemerintah Laksanakan Reforma Agraria
5
Badai Perlawanan Rakyat Pati
6
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama Mulianya dengan Zakat dan Wakaf
Terkini
Lihat Semua