Warta

NU Alternatif Citra Baru Islam

NU Online  ·  Sabtu, 18 Oktober 2003 | 07:55 WIB

Tulungagung, NU.Online
Negara-negara Barat, saat ini,  menginginkan ada pencerahan citra Islam yang tidak berkiblat ke Timur Tengah. Sebaliknya, mereka menginginkan adanya pencitraan Islam baru dengan kiblat di Asia Tenggara yang dianggap lebih mderat.

Penegasan itu dikemukakan Ketua Umum PP Muslimat NU Dra Hj Khofifah Indar Parawansa saat memberikan pengajian akbar yang diselenggarakan Muslimat NU Tulungagung, Jatim, di GOR Tri Dharma, Jumat (17/10) kemarin. ''Negara Amerika dan Eropo menginginkan ada pencerahan citra Islam baru yang tidak berkiblat ke Eropo. Mereka ingin berkiblat Islam di Asia tenggara, khususnya di Indonesia,'' ujar Khofifah.

<>

Untuk berkiblat Islam di Asia Tenggara, katanya, organisasi NU (Nahdlatul Ulama) bisa dijadikan pilihan alternatif Islam citra baru.Dua organisasi keagamaan inilah yang oleh negara Barat bisa dianggap menjadi pilihan alternatif pencitraan Islam di Asia tenggara,'' paparnya.

Itu sebabnya, Khofifah berharap, NU khususnya, bisa membangun citra baru Islam yang bisa dijadikan kiblat negara-negara Barat. ''Kita warga NU merupakan bagian dari Citra Islam baru Asia Tenggara yang diinginkan negara Barat,'' tambah mantan menteri di era Presiden KH Abdurrahman Wahid ini.

Dikatakan, di mata negara Barat, citra Islam yang berkiblat ke Timur Tengah sudah negatif. Dicontohkan, menjelang Ramadan tahun lalu, Khofifah berkunjung ke Amerika Serikat. Anak-anak SD, SLTP, SLTA di negara Paman Sam itu yang dikenal tokoh-tokoh Timur Tengah malah Alibaba dan Aladin.

Ketika mereka ditanya siapa Muhammad, kata Khofifah, anak-anak Amerika menjawab bahwa Muhammad adalah 'teroris'. ''Itulah, sekarang ini perlu pencitraan Islam baru,'' kata Khofifah.

Pada bagian lain, Khofifah mengingatkan, Muslimat NU harus pro aktif melakukan antisipasi terhadap derasnya arus informasi. Tantangan kita, makin hari makin kompleks,'' kata Khofifah seraya menyebutkan contoh-contoh acara televise yang dinilai kurang mendidik moral bangsa Indonesia.(kd-mhb)