NKRI Final, Pemuda Perlu Dipupuk Rasa Kebangsaan
NU Online · Senin, 2 Mei 2011 | 02:41 WIB
Dalam rangka memupuk rasa nasionalisme bagi kalangan pemuda agar tidak semakin memudar, Lembaga Pengembangan Tekhnologi dan Penelitian (Laptop) Kabupaten Bondowoso, menyelenggarakan seminar tentang Wawasan Kebangsaan, bertempat di Balai Diklat Jl. HOS Cokroaminoto, Ahad (1/5).
Ketua LSM Laptop, Abd Azis Imron menegaskan, konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan sebuah kesepakatan final yang harus didukung oleh seluruh bangsa Indonesia. “Kalau ada yang tidak setuju NKRI resikonya harus berhadapan dengan hukum, misalnya gerakan NII itu,” tandasnya.<>
Hadir sebagai pembicara pada seminar yang diikuti oleh 100 pemuda dari berbagai Organisasi Kemasyarakatn Kepemudaan ini, Chusnuddin dari Badan Kesatuan dan Pembangunan Politik Kabupaten Bondowoso, Moh Syaeful Bahar (Dosen IAIN Sunan Ampel Surabaya), dan H Fahrul Anam Syata (Dosen Universitas Bondowoso.
Pada kesempatan itu, Moh Syaeful Bahar Bahar, mengatakan, di dalam diri pemuda perlu diatanamkan sikap patriotisme konstruktif bukan blind patriottisam (patriotisme buta). Sebab, patriotisme buta ini akan memancing KKN (Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme) semkian tumbuh subur. Sikap patriotisme buta, tambah Bahar, sangat berbahaya bagi tegaknya pemerintahan yang bersih, karena sikap ini akan mengakibatkan selalu membiarkan semua kebijakan pemerintah tanpa sikap kritis.
”Untuk membangun negara lebih maju, para pemuda harus bersikap Constructive Patriotism. Ciri dari patriotisme konstruktif dalah mendukung adanya kritik terhadap berbagai kebijakan negara,” tegas alumnus Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo ini.
Sementara itu, Fahrul Anam menyatakan, untuk menumbuhkembangkan semangat kebangsaan memerlukan kekuatan yang bersifat religius. Kemiskinan, kurangnya pendidikan, pemalas, dan tidak disiplin merupakan lahan subur lunturnya kebangsaan (para pemuda) suatu bangsa. (Hdy)
Terpopuler
1
Mahasiswa Gelar Aksi Indonesia Cemas, Menyoal Politisasi Sejarah hingga RUU Perampasan Aset
2
Menyelesaikan Polemik Nasab Ba'alawi di Indonesia
3
Rekening Bank Tak Aktif 3 Bulan Terancam Diblokir, PPATK Klaim untuk Lindungi Masyarakat
4
Hadapi Tantangan Global, KH Said Aqil Siroj Tegaskan Khazanah Pesantren Perlu Diaktualisasikan dengan Baik
5
Advokat: PT Garuda dan Pertamina adalah Contoh Buruk Jika Wamen Boleh Rangkap Jabatan
6
Israel Tarik Kapal Bantuan Handala Menuju Gaza ke Pelabuhan Ashdod
Terkini
Lihat Semua