Ngaku “Mi’raj,” Pimpinan Pontren di Garut Picu Amuk Massa
NU Online · Ahad, 16 Desember 2007 | 09:40 WIB
Garut, NU Online
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Desa Jangkurang, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Udin Tahyudin mengungkapkan pengakuan Pimpinan Pondok Pesantren Bidayatul Hidayah Oim Abdurochim kepada para santrinya telah memicu terjadinya amuk massa yang nyaris menelan korban jiwa.
Tahyudin, Sabtu (15/12), mengatakan, Abdurochim (48) selain mengaku menerima mandat dari Rasullullah SAW, juga telah dibedah atau dioperasi untuk dibersihkan dirinya.
<>Kemudian melakukan "Mikraj" atau naik melebihi langit ketujuh dan bertemu serta berkomunikasi dengan Allah SWT, sehingga kini memiliki "Syafaâat" Nurul Adhom (Cahaya Agung) yang bisa menolong siapa saja, katanya.
Tahyudin, yang mengaku pernah menjadi murid Abdurochim juga mengatakan, pengakuan pimpinan Pontren itu, selain disampaikan kepada santri dan jemaahnya, juga pernah disampaikan kepada dirinya ketika bersilaturahmi saat Idul Fitri lalu.
Pengakuan itu sempat dibahas dengan Kepala Desa Jangkurang dan Ketua MUI Kecamatan Leles, agar tidak terjadi keresahan masyarakat.
Bahkan Mantri Polisi Kecamatan Leles Agus Saptono mengatakan ia telah mengagendakan pertemuan bersama Muspika dengan Pimpinan Pontren Bidayatul Hidayah Kamis (20/12) mendatang.
Namun sebelum pertemuan digelar sambil bersilaturahmi hari raya Idul Adha, ternyata massa yang berjumlah ratusan orang melakukan penyerangan Jumat malam sekitar pukul 21.30 WIB ke Pontren tersebut.   Â
Aksi amuk massa itu mengakibatkan seluruh kaca jendela, pintu dan peralatan mebel Pontren itu serta rumah kediaman pimpinannya rusak berat. Tiga orang warga dilaporkan mengalami luka-luka.
Massa ratusan orang yang berdatangan dari luar wilayah setempat menggunakan tiga truk, satu unit minibus Carry dan satu unit Toyota Kijang. Kapolres Garut AKBP Eko Budi Sampurno mengatakan pihaknya hingga kini masih melakukan penyelidikan.
Pimpinan Pontren Oim Abdurochim masih diamankan di Mapolres Garut. Yuyun (50), tetangga Abdurochim, mengatakan seluruh tuduhan yang dialamatkan kepada pimpinan Pontren tersebut termasuk melakukan nikah bathin adalah fitnah belaka.
Ditemui Sabtu sore ketika melakukan pembersihan pecahan kaca bersama 20 orang santri di Pontren itu, ia menjelaskan pengrusakan tersebut menelan kerugian material di atas Rp20 juta.
Akibat lainnya seluruh penghuni Pontren dan sanak saudara, termasuk istri Oim Abdurochim Ny. Siti N (38) hingga kini masih diungsikan ke rumah saudaranya akibat mengalami traumatis berat, katanya. (ant/suh)
Terpopuler
1
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
2
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
3
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
4
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
5
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
6
Kurangi Ketergantungan Gadget, Menteri PPPA Ajak Anak Hidupkan Permainan Tradisional
Terkini
Lihat Semua