Warta

Negara Arab Bergolak, Libya Maulidan

Sel, 15 Februari 2011 | 03:46 WIB

Tripoli, NU Online
Tunisia, Mesir bergolak dan berhasil menumbangkan rezim berkuasa. Terinspirasi dari keberhasilan ini negara-negara Arab lainnya mencoba melakukan hal sama, Yaman misalnya.

Namun, hal sebaliknya justru terjadi di Libya. Di tengah aksi anti pemerintah di berbagai negara Arab. Libya kembali menyelenggarakan rutinitas tahunannya, Maulid Nabi Muhammad SAW. Dihadiri langsung oleh Pemimpin revolusioner Libya, Kolonel Muammar Khadafi.<>

Acara akbar akhir pekan lalu yang digelar di kota Tripoli ini diikuti oleh berbagai lapisan rakyat Libya berikut Ulama-Ulama Shufi dari 76 negara. Untuk sementara waktu, Kekhawatiran akan melebarnya aksi anti pemerintah ke negara Libya dari negara tetangganya, Tunisia dan Mesir kini bisa terpecahkan.

Rakyat Libya justru masih tetap mendukung pemimpin mereka. Hal ini terlihat dari yel-yel yang mereka sampaikan saat Khadafi tampil memberikan pidato di depan puluhan ribu massa. "Birruh Biddam Nafdiika ya Qoidnaa (Jiwa dan darah kami akan kami korbankan demi engkau wahai pemimpin kami)."

Dalam kesempatan itu, Khadafi kembali mengingatkan umat Islam akan sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW. Muhammad sebagai utusan Allah kepada segenap manusia. Risalahnya universal tidak terbatas kepada bangsa atau kalangan tertentu.

Dia juga sempat menyinggung Amerika dan barat. Seringnya mereka menghina Nabi Muhammad tidak akan merubah status Muhammad sebagai Nabi umat manusia. Meskipun mereka sering memojokkan Islam, Islam tidak akan merosot. Bahkan akan tersebar di seantero dunia.

Libya tahun ini kembali menyelengarakan aktivitas rutinnya, Maulid Nabi Muhammad SAW 1432 H. AcaraĀ  Akbar yang selalu mengundang Ulama-Ulama dari berbagai negara ini disukseskan oleh World Islamic Peopleā€™s Leadership (WIPL), sebuah yayasan internasional dibawah pimpinan Muammar Khadafi. (Faisal Hakim)