Nasionalisasi Jadi Kunci Kesejahteraan Rakyat

Jakarta, NU Online
Kaum tani seluruh dunia yang tergabung dalam La Via Campesina menyerukan adanya nasionalisasi usaha pangan.

Langkah ini merupakan usaha menciptakan kedaulatan pangan, sehingga masing-masing negara mampu mencukupi kebutuhan pangan sendiri tanpa harus mengimpor dari negara lain dan menghabiskan dana.<>

Kongres kelima La Via Campesina diadakan di Maputo, Mozambik, Afrika pada 19 – 23 Oktober lalu, dibuka oleh presiden Armando Emillio Guebuza. Kongres ini ditutup dengan pembacaan Deklarasi Maputo.

Dalam deklarasi itu kaum tani dunia menekankan bahwa tugas negara adalah membangunkan petani yang lemah, agar menjadi petani yang produktif.

Dengan adanya nasionalisasi itu maka pertanian bisa dilakukan oleh keluarga, dan para petani lebih bisa melaksanakan pertanian ramah lingkungan yakni pertanian organik dan pertanian berkelanjutan untuk menyelamatkan bibit  alami untuk mempertahankan keragaman hayati terutama dalam menjaga keaslian benih.

Para petani menolak keras penggunaan pestisida dan tanaman hasil rekayasa genetika, karena disamping dijadikan sebagai alat monopoli, juga sangat merusak keragaman hayati, dan keragaman bibit.

Dalam deklarasi yang dirumuskan para petani seluruh dunia itu diserukan akan segera dilakukan perubahan orientasi pembangunan ekonomi khususnya ekonomi pertanian. Pandangan tentang ekonomi pangan konvensional yang melihat pangan sebagai komoditas harus diubah, sebab pangan adalah sebuah hak dan layanan bagi manusia.

Dinyatakan, prinsip kedaulatan pangan merupakan kunci bagi penyelesaian krisis dewasa ini, karena prinsip ini tidak hanya peduli pada persoalan pangan, tetapi sekaligus berusaha mengatasi berbagai krisis yang terjadi seperti krisis cuaca, krisis energi dan krisis sosial.

Prinsip kedaulatan pangan memusatkan pertanian pada keluarga dan bangsa dengan menolak emisi gas rumah kaca, industrialisasi pertanian serta pengangkutan makanan jarak jauh dalam usaha ekspor dan impor. (mdz)