Nasaruddin Umar: Masjid Kota Menjadi Bagian Elit Masyarakat
NU Online · Rabu, 6 April 2011 | 00:11 WIB
Kini masjid-masjid telah menjadi bagian dari masyarakat elit, terutama di masjid-masjid perkotaan. Kini masjid-masjid tidak lagi dipandang sebelah mata oleh semua kalangan di masyarakatnya. Kini para pengelola masjid tidak perlu lagi merasa minder dan rendah diri di hadapan para pegiat sosial lainnya.
Demikian dinyatakan Rektor Institut Perguruan Tinggai Ilmu Al-Qur'an (PTIQ) Jakarta Nasaruddin Umar ketika menyampaikan Orasi Ilmiah dalam acara Wisuda dan Dies Natalis ke-40 PTIQ di Jakarta, Selasa (5/3). Menurut Nazaruddin, kini masjid-masjid semakin kukuh sebagai identitas sosial kemasyarakatan dan keagamaan. <>
"Namun hal ini pun memiliki efek negatif bawaan. Salah satunya adalah bahwa masjid-masjid di perkotaan dianggap sebagai lumbung suara pemilu atau pemilukada," tutur Nazaruddin disambut derai tawa para wisudawan dan tamu undangan di Hall Cendrawasih, Jakarta Convention Center.
Lebih lanjut Nasaruddin menuturkan, dalam pengelolaan masjid, para pengurus dapat bekerjasama dengan berbagai instansi, baik swasta maupun pemerintahan. Terutama yang terkait dengan program dakwah seperti Kementerian Agama.
"Ada banyak program yang dapat dilaksanakan melalui bekerja sama dengan Kementerian Agama oleh para pengelola Masjid. Saya tahu kementerian agama banyak memiliki program-program terkait aktifitas kemasjidan," tandas Nasaruddin. (min)
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Perempuan Hamil di Luar Nikah menurut Empat Mazhab
3
Pandu Ma’arif NU Agendakan Kemah Internasional di Malang, Usung Tema Kemanusiaan dan Perdamaian
4
360 Kurban, 360 Berhala: Riwayat Gelap di Balik Idul Adha
5
Saat Katib Aam PBNU Pimpin Khotbah Wukuf di Arafah
6
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
Terkini
Lihat Semua