Warta

Nakamura: Banyaknya Kandidat Cerminkan Banyaknya Kader

NU Online  ·  Ahad, 21 Maret 2010 | 04:15 WIB

Jakarta, NU Online
Pada Muktamar ke-32 Nahddlatul Ulama (NU) kali ini terdapat sedikitnya tujuh orang kandidat yang akan maju dalam pemilihan ketua umum PBNU periode mendatang.

Banyaknya kandidat yang maju ini tidak hanya mencerminkan perkembangan demokrasi dalam NU sehingga siapa saja bisa nertarung menjadi pimpinan NU baik dari kalangan keturunan kiai maupun dari kalangan masyarakat biasa, juga menunjukkan bahwa telah tersedia banyak kader yang siap memimpin NU.<>

Demikian disampaikan Prof Mitsuo Nakamura, peneliti dari Ciba Uninersity Jepang saat berkunjung ke kantor PBNU Jakarta, Jum’at (19/3) lalu. Ia datang bersama istrinya yang juga seorang antropolog yang menulis tentang pesantren.

Menurut Nakamura, dengan kemampuan bersaing para kandidat yang menurutnya cukup dingin dan dewasa, hal itu menunjukkan kedewaan berpikir warga NU. Berbeda dengan yang ada di partai politik, persaingan ketat tetapi kurang mampu berkomunikasi atau bersilaturrahmi.

Hal terpenting bagi para kandidat ini, menurutnya, adalah bagaimana berpikir dan bersikap dari persoalan nyata yang dihadapi umat, baik kondisi ekonomi, kondisi pendidikan dan taraf kesehatan.

Bidang-bidang tersebut perlu dipikirkan dan dijalankan dengan serius, agar pemimpin tidak hanya bisa berjanji, tetapi yang enting bisa memenuhi harapan masyarakat.

“Jelas masalah ekonomi merupakan agenda sangat mendasar dan rupanya para kandidat sadar terhadap hal itu. Hanya saja bagaimana hal itu bisa diterapkan dalam bentuk kebijakan yang riil yang hasilnya bisa durasakan oleh masyarakat,” katanya.

Beberapa kandidat ketua umum PBNU yang telah muncul antara lain Slamet Effendi Yusuf, Masdar Farid Mas'udi, Said Aqil Siradj, Salahuddin Wahid, Ahmad Bagja dan Ali Maschan Moesa. Ulil Abshar Abdalla, mantan koordinator Jaringan Islam Liberal (JIL), juga sempat menyatakan akan mencalonkan diri. (mdz)