Warta

Naik Haji Tahun Depan Lebih Nyaman dengan Monorail

NU Online  ·  Rabu, 2 Desember 2009 | 07:46 WIB

Mekah, NU Online
Warga yang belum memperoleh kesempatan menunaikan ibadah haji sampai kini tidak perlu kecewa, karena pemerintah Arab Saudi terus membangun prasarana dan melengkapi fasilitas peribadatan demi kelancaran dan kenyamanan jemaah yang menunaikan Rukun Islam kelima itu.

Mulai musim haji 1431H (2010), angkutan monorel yang menghubungkan Kota Suci Mekah dan lokasi peribadatan haji di Mina, Muzdalifah direncanakan sudah akan beroperasi.<>

Dengan demikian pemerintah Arab Saudi dan jemaah calon haji tidak akan dipusingkan lagi oleh kemacetan lalu lintas yang terjadi sepanjang musim haji dari tahun ke tahun.

Bayangkan, pada musim haji tahun ini untuk menempuh jarak enam kilometer dari Mina ke Masjidil Haram di Mekah saja, diperlukan waktu dua sampai tiga jam untuk menembus kemacetan lalu-lintas di jalan akses yang harus dilewati.

Pemerintah setempat bukan tidak berupaya mengatasi kemacetan lalu lintas dengan membangun sejumlah terowongan (underpass) dan jembatan layang (flyover), tetapi pada saat tiga juta umat Muslim tumplek berbarengan pada musim haji, memang hampir mustahil untuk menghindari hambatan ini.

Akibatnya, ratusan ribu jemaah usai melontar jamrah di Mina, lebih memilih berjalan kaki ketimbang naik kendaraan, ke Masjidil Haram untuk melakukan Tawaf dan Sa`i atau sebaliknya, menuju Mina seusai Tawaf dan Sa`i di kompleks Masjidil Haram.

Melontar Jamrah (jumrah) dan Tawaf (Mengitari Kabah tujuh kali) serta Sa`i (berjalan dan lari -lari kecil antara Bukit Safa dan Marwah) wajib hukumnya dalam ibadah haji, jika tidak dikerjakan, harus membayar dam atau denda berupa ternak kurban.

Pada tahun pertama (2010), menurut Wakil Menteri Urusan Perkotaan dan Pedesaan Habib Zein Al-Abidin, monorel direncanakan untuk mengangkut setengah juta orang selama pengoperasian antara enam sampai delapan jam sehari.

Kehadiran sistem angkutan monorel sekaligus juga akan menandai berakhirnya penggunaan sekitar 30.000 unit bus dan kendaraan-kendaraan kecil lain yang digunakan untuk layanan angkutan jemaah haji selama ini.

"Angkutan monorel akan menekan beban masalah lalu-lintas di lokasi-lokasi peribadatan haji dan mempercepat calon haji tiba di tujuan dan lebih nyaman," tutur Habib Zein.

Jika proyek ini dinilai berhasil, jaringan angkutan monorel akan dikembangkan terus di luar lokasi-lokasi peribadatan haji.

Studi Kelayakan juga sedang dilakukan untuk memperluas jaringan monorel ke stasiun dekat Masjidil Haram, Mekah yang menghubungkan kedua Kota Suci, Mekah dan Madinah (berjarak sekitar 420 Km).

Saat ini diperlukan waktu lima sampai tujuh jam berkendaraan bus untuk mencapai Mekah dari Madinah atau sebaliknya.

Proyek bernilai multi miliaran Riyal (tahap pertama SR6,7 miliar atau sekitar Rp167,5 triliun) yang merupakan kerja sama antara Arab Saudi dan China dirancang untuk mengangkut lima juta penumpang.(ant/mad)