Warta KH ABDULLAH FAQIH

Naik Busnya Berbeda, Tetapi Rumahnya Tetap NU

NU Online  ·  Selasa, 28 April 2009 | 23:34 WIB

Tuban, NU Online
Ada banyak pertanyaan dari para warga nahdliyin (warga NU), kenapa pertemuan para Kiai sepuh Nahdlatul Ulama (NU) digelar di Pondok Pesantren Langitan, Desa/Kecamatan Widang, Tuban?

Apalagi dalam pertemuan tersebut dihadiri langsung oleh Ketua PBNU, KH Hasyim Muzadi dan sejumlah ulama besar NU, termasuk tuan rumah Pengasuh Pondok Pesantren Langitan, KH Abdullah Faqih.<>

Tidak ada penyatuan aspirasi politik ke salah satu parpol maupun golongan tertentu. Hal itu sejak awal sudah di katakan oleh Mbah Faqih, sebelum pertemuan berlangsung.

Dalam taushiyahnya, Mbah Faqih menegaskan, warga NU jangan sampai tercerai berai. Boleh berbeda pandangan politik, tetapi haruslah tetap menjadi satu.

"Boleh saja naik bus berbeda, namun tetaplah rumahnya adalah NU. Jadi bus kembalinya ke rumah asal," kata Mbah Faqih seperti dilansir situs beritajatim.com.

Bus diatas digambarkan oleh Mbah Faqih sebagai kendaraan politik para petinggi NU yang berbeda-beda. Namun, hal itu tidak mempengaruhi eksistensi mereka di NU.

"Yang pasti, orang NU tidak lupa rumahnya," lanjut Mbah Faqih.

Ditegaskan, kalau pertemuan yang mempunyai tema "Menyikapi Paham Dan Pemikiran Islam Liberal" itu jauh dari nuansa politik.

Hal itu juga dikatakan Wakil Rais Syuriyah PWNU Jatim, KH Abdul Matin. Kiai yang juga pengasuh Ponpes Sunan Bejagung Tuban itu menegaskan, kalau tidak ada satu niatan untuk membawa warga NU kesalah satu parpol yang ada.

"Sejak awal memang tidak ada niatan untuk membawa warga NU ke salah satu parpol. Hal itu juga banyak disampaikan Mbah Faqih," tegasnya.

Yang benar dari pertemuan tersebut adalah untuk menyatukan kembali para kiai khos NU yang berbeda pandangan politik untuk tetap menjadi satu.

"Satu kata dalam hal ini adalah NU. Atau kembali ke khittah NU," tegas pria yang juga tokoh NU di Kabupaten Tuban ini.

Seperti diketahui, selama ini dinilai para kiai NU pecah dalam berbagai pemikiran politik. Namun, sejatinya hanya pendangan sementara dan nantinya juga akan kembali ke NU sebagai rumah awalnya. (mad)