Warta

Muslim Exchange Indonesia-Australia

NU Online  ·  Kamis, 18 September 2003 | 08:06 WIB

Jakarta, NU Online
Guna saling memahami dan membina komunikasi yang lebih baik antar umat Islam di Indonesia dan Australia, maka diadakanlah Muslim Exchange yang disponsori oleh Australian Indonesian Institute.

Delegasi dari Australia diwakili oleh 4 orang yang merupakan pasangan suami istri yang terdiri dari  Rasyeeda dan  Aziz serta Bayram Aktepe dan Meryem Apak

<>

Kunjungan tersebut berlangsung selama 2 minggu. Selama seminggu mereka mengunjungi berbagai tempat di Yogyakarta dan seminggu kemudian mereka berada di Jakarta.

Sebagai salah satu simbol toleransi, NU merupakan salah satu tujuan utama mereka. Di NU mereka menemui Gus Dur, mengunjungi PP Fatayat NU, Lakpesdam, Yayasan Rahima, dan NU Online.

Di masing-masing tempat tersebut, ditunjukkan peran yang dimainkan oleh lembaga-lembaga NU, seperti peran yang dijalankan Fatayat NU untuk pemberdayaan perempuan, sejarah NU di Lakpesdam, dan tentu saja pandangan-pandangan Gus Dur tentang hubungan Islam dan non Islam.

Di NU Online, mereka dipresentasikan tentang seni tradisional Islam melalui layar lebar seperti gamelan atau hadrah yang banyak dilakukan oleh warga NU di seluruh pelosok nusantara.

Karena delegasi tersebut sangat tertarik dengan dunia musik, bahkan Rasyeeda merupakan pemusik muslim Australia, kunjungan tersebut memberi kesan yang sangat mendalam. Terjadi diskusi yang mendalam tentang musik-musik Islami dengan Sastro Ng yang memiliki kelompok musik Ki Ageng Ganjur.

“Inilah satu-satunya kunjungan yang paling mengesankan karena memberi warna lain  dibandingkan beberapa tempat yang mereka kunjungi,” ungkapnya kepada Yasir yang menemani meresak selama di Jakarta.

Di akhir kunjungan ke berbagai lembaga NU mereka berkomentar bahwa faham keagamaan NU dapat dicontoh karena toleran menghargai budaya lokal dan toleran terhadap ajaran agama atau kelompok lainnya.
 
Kunjungan balasan dari delegasi Indonesia ke Australia akan dilaksanakan beberapa waktu mendatang. Sebagian peserta delegasi tersebut merupakan wakil dari NU, seperti dari Anshor, Fatayat, LPTKNU, dll.(mkf)