Muslim AS Menanggung Beban Psikologis Akibat Bom London
NU Online · Ahad, 10 Juli 2005 | 14:01 WIB
New York, NU Online
Kasus ledakan bom di London Kamis lalu (7/7) dan pernyataan pemerintah Inggris yang begitu cepat menyebut sebuah kelompok ekstrimis Muslim sebagai pelaku, ikut memberi beban psikologis umat Islam di Amerika Serikat.
"Selama ini sering ada kecenderungan jika terjadi suatu tindak terorisme, langsung saja dikaitkan dengan kelompok Muslim, ada tendesi generalisasi terhadap semua Muslim, ini tentunya menimbulkan beban psikologis," kata Syamsi Ali, Imam Masjid Islamic Center New York, Sabtu.
Menurut Syamsi Ali yang berasal dari Indonesia tersebut, semua Muslim di AS juga menyesalkan serangan bom pada sistem transportasi kota London yang telah menewaskan puluhan orang tersebut.
Namun ia juga menyayangkan pernyataan PM Inggris Tony Blair yang begitu cepat mengumumkan kepada masyarakat internasional bahwa kelompok ekstrimis Islam yang melakukan serangan tersebut.
Perlu bukti-bukti yang kongkrit sebelum menuding sebuah kelompok, temuan dari sebuah situs internet saja belum cukup, katanya. Padahal, mungkin saja ada kelompok-kelompok radikal lainnya dibalik serangan bom yang menewaskan puluhan warga sipil tersebut.
Namun karena dalam asumsi awal yang diumumkan ke seluruh dunia hanya Islam saja, maka perhatian masyarakat dunia pun tertuju kepada kaum Muslim.
Beban psikologis terutama dirasakan kaum Muslim di AS yang sejak peristiwa WTC 11 Setpember 2001 sempat dipojokan dan jadi korban kesalahpahaman.
Berdasarkan catatan Council on American-Islamic Relations (CAIR) yang berpusat di Washington DC, sejak 11 September 2001 ada 141 kasus serangan, vandalisme dan kekerasan terhadap Muslim di negara tersebut.
Kepada pers di New York, Syamsi juga menegaskan bahwa tindakan terorisme sangat bertentangan dengan ajaran Islam. Ia juga yakin bahwa kini makin banyak warga Amerika yang mengerti bahwa Muslim yang sebenarnya tidak akan melakukan aksi terorisme.
Sementara itu sejumlah organisasi Islam di AS, seperti Islamic Circle of North America (ICNA) dan Musllim-American Society (MAS) juga mengeluarkan pernyataan kecaman terhadap pelaku pengeboman di London.
"Peristiwa ini adalah sebuah serangan bagi kita semua, dan semua orang beragama perlu berdiri bersama dan mencari jalan menghadapi terorisme," kata Ketua ICNA Dr Khurshid Khan di New York.(ant/mkf)
Terpopuler
1
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
2
Sosok Nabi Daniel, Utusan Allah yang Dimakamkan di Era Umar Bin Khattab
3
Cerita Pasangan Gen Z Mantap Akhiri Lajang melalui Program Nikah Massal
4
Asap sebagai Tanda Kiamat dalam Hadits: Apakah Maksudnya Nuklir?
5
Mimpi Lamaran, Menikah, dan Bercerai: Apa Artinya?
6
3 Pesan Penting bagi Pengamal Ratib Al-Haddad
Terkini
Lihat Semua