Warta

Musim Hujan Mendatang Tetap Harus Diwaspadai

NU Online  ·  Kamis, 4 September 2003 | 11:22 WIB

Jakarta, NU Online
Musim hujan meskipun baru akan dialami sebagian besar wilayah Indonesia pada Oktober dan November namun tetap harus diwaspadai, kata Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Gunawan Ibrahim.

"Musim hujan yang akan datang beberapa waktu lagi ini memang musim hujan yang normal saja, tidak seperti musim hujan 1997, tetapi masalah dampak itu tergantung dari bagaimana lingkungannya," katanya kepada wartawan di Jakarta, Kamis.

<>

Dikatakannya, kualitas lingkungan sekarang ini sudah menurun, seperti perubahan permukaan tanah di mana hujan tidak lagi bisa meresap dan bertahan dalam tanah tetapi langsung mengalir langsung ke laut dan mengakibatkan banjir di musim hujan dan kekurangan air di musim kemarau.

"Musim kemarau yang datang pada tahun ini sebenarnya tidak ekstrem, tetapi dampaknya cukup besar karena faktor kualitas lingkungan yang terus menurun itu," katanya.

Karena itu, lanjut dia, musim hujan yang puncaknya akan terjadi pada akhir Desember 2003 dan awal Januari 2004 bisa kembali membuat bencana jika tidak pandai mengatur neraca air, menampung air di kala terlalu banyak air datang dan mengalirkannya secara merata di kala air telah berkurang.

"Dari Depkimpraswil sudah ada upaya untuk membuat waduk-waduk kecil di berbagai tempat serta sumur-sumur resapan air untuk mengurangi kemungkinan bencana," kata Gunawan.

Sifat hujan selama periode musim hujan 2003/2004 yang diprakirakan di atas Normal adalah wilayah Kerinci, Bali bagian tengah, Sulsel bagian barat, dan wilayah gunung Eyang- Jember.

Sedangkan daerah yang sifat hujannya diprakirakan normal yakni sebagian besar Sumatera, Kalteng bagian timur, sebagian besar Kalsel, Sulut, sebagian besar Bali, NTB, Timor, Solor, Alor,  Maluku Tenggara, Jayapura, Merauke bagian selatan, sebagian besar Banten, sebagian besar Jabar, DKI Jakarta, Jateng bagian barat dan timur, sebagian besar  DIY, sebagian besar Jatim.

Sedangkan daerah yang sifat hujannya diprakirakan di bawah normal adalah Lampung Selatan/ Lampung Utara bagian barat, Kalsel bagian timur, Berau, Kutai, Pasir bagian timur, Limboto, Bolaang Mongondow bagian utara, Sumba, Flores, Pandeglang dan Serang bagian selatan, Jateng bagian tengah, Kulon Progo bagian selatan.

Sebagian besar Pulau Jawa sendiri baru mulai memasuki musim penghujan pada November, yakni, sebagian besar Jabar bagian tengah dan utara, sebagian besar Jateng, sebagian besar Jatim.

Sedangkan yang sudah memasuki musim hujan lebih cepat pada Oktober yakni sebagian besar Banten bagian selatan, Jabar bagian barat, sebagian Jakarta Selatan, sekitar Purwakarta dan Cianjur, Kuningan, Garut bagian selatan, Cilacap, Banyumas, wilayah pegunungan Wonosobo-Temanggung, wilayah pegunungan Lawu, wilayah pegungungan Malang/Blitar dan bagian selatan gunung Eyang-Jember.

Sedangkan Serang bagian utara, Tangerang bagian utara, Jakarta bagian utara, sekitar Pamanukan dan Indramayu bagian utara, Pantura Jateng bagian timur, Pantura Jatim, Madura bagian barat dan utara, Pasuruan - Probolinggo, wilayah tenggara gunung Ijen – Banyuwangi baru akan mengalami musim hujan pada Desember.(mkf)

 

Â