Warta

Mumpung di Inggris, Sempatkan Lihat Manchester United dan Liverpool

NU Online  ·  Rabu, 2 Februari 2005 | 02:57 WIB

Leeds, NU Online
Mumpung masih di Inggris, kesempatan untuk melihat klub favorit berusaha dimanfaatkan oleh peserta education management training program yang gila bola untuk melihat pertandingannya. Sayang sekali masalah lokasi dan biaya yang cukup mahal menjadi kendala. Klub Favorit Inggris mereka adalah Manchester United, Liverpool, Arsenal dan Celsea, sayang Leeds United hanya berada di divisi I.

Minggu, 30 September yang merupakan hari bebas dimanfaatkan oleh beberapa peserta untuk bisa sekedar melihat stadion Liverpool dan Manchester United, sekaligus berfoto ria didepan stadion dan membeli oleh-oleh klub pesenan dari teman-teman di Indonesia.

<>

Untuk bisa melihat pertandingan Manchaster United, klub yang saat ini paling favorit, harga tiket bisa mencapai 40 pound atau kalau di Indonesia bisa lebih dari 500 ribu per pertandingan. Para supporter malahan membeli tiket untuk sepanjang musim.

Beberapa anak muda NU seperti Ja’far Amiruddin dan Nadya Naqsabandiyah yang menyempatkan diri untuk melihat stadion Manchester United mengemukakan bahwa untuk masuk stadion saja, walaupun tidak ada pertandingan harus membayar 9 pound atau sekitar 160.000 rupiah. Semuanya hal tentang sepakbola dikemas dan bisa dijual untuk menghasilkan uang.

“Kami mengikuti tour keliling stadium selama satu jam dengan membayar 9 pound dan melihat-lihat berbagai fasilitas yang ada seperti ruang ganti pemain, tempat manajer mempersiapkan siasat, tempat menerima tamu kehormatan, termasuk museum sepak bolanya. Satu rombongan sebanyak 20 orang dan itu saja antri setiap menit. Senang juga tahu tentang bagaimana klub sepak bola Inggris mengelola dirinya,” ungkapnya.

Sovenir-sovenir berlogo Manchester United pun laku dijual dengan harga mahal. Topi berlogo MU seharga 9.99 pound atau 175.000. Kaos berlogo dihargai 24 pound. Tas rangsel dihargai 20 pound yang dalam rupiah harganya bisa mencapai ratusan ribu rupiah.

Rombongan lain yang terdiri dari Ghozi Al Fatih, Avianto Muhtadi, Cholil Nafis, dan Khoirul Fuad berjalan-jalan di stadion Liverpool dengan diantar oleh Hadi Gunawan, WNI yang saat ini bekerja di Roche, sebuah konglomerasi obat-obatan terkenal. Karena stadion ditutup mereka cukup puas dengan berfoto ria didepan stadion serta membeli beberapa souvenir yang menarik.

Rombongan ini juga mengunjungi Museum kelompok musik pop terkenal yang juga berada di Liverpool, tepatnya disalah satu gedung dipinggiran sungai Mesley. Disana dipajang berbagai pernik-pernik tentang perjalanan karir kelompok musik yang menjadi pujaan anak muda sedunia tahun 1960-an dan terus melegenda sampai saat ini.

Rombongan kedua ini juga menyempatkan diri ke kota Manchester yang dari Liverpool bisa ditempuh hanya 30 menit dengan menggunakan mobil, namun mereka juga hanya berfoto ria di depan stadion dan membeli beberapa souvenir MU.

Akhir pekan selama di Inggris diisi dengan acara rekreasi yang sekaligus menambah pengetahuan. Hari Sabtu, 29 rombongan mengunjungi Temple Newsham, salah satu tempat tinggal orang kaya Inggris yang saat ini dikelola oleh pemerintah Leeds. Disana mereka melihat bagaimana gaya hidup orang kaya Inggris pada abad pertengahan.

Karena pengelolaannya mahal, maka pewaris rumah tersebut menyerahkannya kepada pemerintah. Layaknya orang kaya, semua perabotnya berharga mahal yang didatangkan dari berbagai negara untuk menunjukkan bahwa mereka mampu membelinya. Bahkan terdapat lukisan yang saat ini harganya bisa mencapai 5 juta pound satu buahnya.

Tempat lain yang dikunjungi adalah Tropical World yang juga masih berada di Leeds. Di lokasi tersebut digambarkan bagaimana kondisi Negara tropis, seperti binatangnya, tumbuh-tumbuhannya, juga terdapat lokasi yang menggambarkan keadaan seperti gurun. Bagi para peserta yang datang dari Indonesia, semua hal tersebut tampak biasa, tapi ketika melihat wajah-wajah bule yang menontonnya mereka memperhatikannya dengan serius. Bahkan terdapat anak-anak yang kagum luar biasa melihat air terjun buatan.(mkf)