MUI Pangkalpinang Juga Keluarkan Larangan Mengemis
NU Online · Ahad, 30 Agustus 2009 | 02:14 WIB
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pangkalpinang, Abdul Karim Syamsuri, melarang peminta-minta karena tidak dibenarkan oleh ajaran Islam.
"Sekecil apapun dan bentuk apapun pekerjaan lebih mulia daripada minta-minta yang tidak sesuai dengan konsep ajaran Islam dan Sunnah Rasul," ujarnya di Pangkalpinang, Sabtu (29/8).<>
Ia mengatakan, perbuatan minta-minta itu tidak bisa dikatakan haram karena pengertian haram itu tidak boleh sama sekali dilakukan dan memiliki ancaman dosa dari Allah SWT.
"Pengertian larangan dengan haram minta-minta berbeda, jika haram apabila dilakukan berdosa sementara apabila larangan dilakukan belum tentu mendapat ganjaran dosa dari Allah," ujarnya.
Orang-orang yang duafa dan anak yatim piatu dalam masyarakat menjadi tanggungjawab pemerintah dan orang kaya melalui pembayaran zakat.
"Mereka cukup membayar kewajiban zakat, baik zakat harta, zakat mal dan zakat fitrah pada bulan suci Ramadhan untuk membantu masyarakat miskin," ujarnya.
Menurut dia, apabila zakat ini dikelola secara benar dan umat Islam melaksanakan kewajiban zakat bisa mengentaskan kemiskinan dan pengemis yang saat ini semakin meningkat. (ant/rif)
Terpopuler
1
Laksanakan Puasa Tarwiyah Lusa, Berikut Dalil, Niat, dan Faedahnya
2
Niat Puasa Arafah untuk Kamis, 5 Juni 2025, Raih Keutamaan Dihapus Dosa
3
Menggabungkan Qadha Ramadhan dengan Puasa Tarwiyah dan Arafah, Bolehkah?
4
Khutbah Idul Adha: Mencari Keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail dalam Diri Manusia
5
Terkait Polemik Nasab, PBNU Minta Nahdliyin Bersikap Bijak dan Kedepankan Adab
6
Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi Beasiswa PBNU ke Maroko 2025, Cek di Sini
Terkini
Lihat Semua