Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kepulauan Riau (Kepri) mengingatkan warga kota agar berhati-hati mengonsumsi obat-obatan yang diimpor dari luar negeri karena terindikasi memakai jelatin babi.
"Ada kapsul yang selubungnya diindikasikan mengandung jelatin babi," kata Sekretaris LP-POM MUI Kepri, Khairudin Nasution di Batam, Kamis.<>
Masyarakat, kata dia, lebih baik menggunakan obat-obatan produk dalam negeri, karena lebih aman, karena dibawah pengawasan Balai POM. "Gunakan obat yang menyantumkan nomor register. Itu lebih aman," katanya mengingatkan.
Meskipun mengingatkan warga Batam lebih berhati-hati, namun, kata dia, sampai saat ini belum menemukan kapsul mengandung jelatin babi di Batam.
Namun, mengingat Batam berdekatan dengan Singapura, maka dikhawatirkan obat-obatan tersebut masuk ke Batam.
Menurut dia, obat-obatan mengandung jelatin babi masuk ke Indonesia melalui jalur ilegal. "Saya meminta pemerintah, petugas keamanan dan karantina lebih menjaga masuknya obat-obatan itu," katanya.
Lembaga Pengawas Peredaran Obat dan Makanan (LPOM) MUI Medan, Selasa, (21/10) menemukan obat-obatan yang mengandung lemak babi, tanpa bersedia merinci jenis obat apa saja yang mengandung lemak babi tersebut.
Kandungan lemak babi terdapat di bagian pembungkus atau selongsong kapsul obat-obatan. Obat tersebut beredar di sejumlah apotek yang ada di Medan dan dikhawatirkan juga menyebar di kota-kota Indonesia lainnya. (ant)
Terpopuler
1
Jadwal Puasa Sunnah Sepanjang Agustus 2025, Senin-Kamis dan Ayyamul Bidh
2
Upah Guru Ngaji menurut Tafsir Ayat, Hadits, dan Pandangan Ulama
3
Pakar Linguistik: One Piece Dianggap Representasi Keberanian, Kebebasan, dan Kebersamaan
4
IPK Tinggi, Mutu Runtuh: Darurat Inflasi Nilai Akademik
5
PBNU Minta PPATK Tak Ambil Kebijakan Serampangan soal Pemblokiran Rekening Menganggur
6
2 Alasan LPBINU Bandung Sosialisasikan Literasi Bencana untuk Penyandang Disabilitas
Terkini
Lihat Semua