Warta

MUI Kepri: Hat-hati Obat Impor

NU Online  ·  Kamis, 23 Oktober 2008 | 08:39 WIB

Batam, NU Online
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kepulauan Riau (Kepri) mengingatkan warga kota agar berhati-hati mengonsumsi obat-obatan yang diimpor dari luar negeri karena terindikasi memakai jelatin babi.

"Ada kapsul yang selubungnya diindikasikan mengandung jelatin babi," kata Sekretaris LP-POM MUI Kepri, Khairudin Nasution di Batam, Kamis.<>

Masyarakat, kata dia, lebih baik menggunakan obat-obatan produk dalam negeri, karena lebih aman, karena dibawah pengawasan Balai POM. "Gunakan obat yang menyantumkan nomor register. Itu lebih aman," katanya mengingatkan.

Meskipun mengingatkan warga Batam lebih berhati-hati, namun, kata dia, sampai saat ini belum menemukan kapsul mengandung jelatin babi di Batam.

Namun, mengingat Batam berdekatan dengan Singapura, maka dikhawatirkan obat-obatan tersebut masuk ke Batam.

Menurut dia, obat-obatan mengandung jelatin babi masuk ke Indonesia melalui jalur ilegal. "Saya meminta pemerintah, petugas keamanan dan karantina lebih menjaga masuknya obat-obatan itu," katanya.

Lembaga Pengawas Peredaran Obat dan Makanan (LPOM) MUI Medan, Selasa, (21/10) menemukan obat-obatan yang mengandung lemak babi, tanpa bersedia merinci jenis obat apa saja yang mengandung lemak babi tersebut.

Kandungan lemak babi terdapat di bagian pembungkus atau selongsong kapsul obat-obatan. Obat tersebut beredar di sejumlah apotek yang ada di Medan dan dikhawatirkan juga menyebar di kota-kota Indonesia lainnya. (ant)