MUI Jateng Serukan Salat Gaib Bagi Korban Bencana
NU Online · Jumat, 28 Desember 2007 | 06:45 WIB
Semarang, NU Online
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah mengajak umat Islam melakukan salat gaib, menyusul terjadinya musibah bencana alam yang terjadi di beberapa daerah di provinsi ini yang menelan korban puluhan penduduk meninggal dunia.
Ketua MUI Jawa Tengah K.H. Achmad Darodji dan Sekertarisnya, H. Achmad Hakim di Semarang, Kamis, mengatakan, dengan adanya musibah bencana ini, pihaknya mengajak umat Islam melakukan introspeksi diri atas perbuatan yang telah dilakukan sebelumnya.
<>MUI Jateng, kata dia, juga meminta masyarakat Muslim untuk memberikan bantuan material dan doa untuk meringankan beban penderitaan korban yang mengalami musibah tersebut.
Seperti diwartakan sebelumnya, jumlah korban tanah longsor di Kabupaten Karanganyar yang telah berhasil diidentifikasi dan dievakuasi hingga Kamis siang mencapai 35 orang dari total 65 korban meninggal.
"Pagi tadi berhasil dievakuasi tiga orang lagi di Kecamatan Tawangmangu dan langsung dimakamkan," kata Petugas Posko Bencana Alam Kabupaten Karanganyar, Muh. Indriyanto.
Dia menjelaskan, dari sembilan kecamatan yang terkena bencana tanah longsor ini, hanya tinggal di Kecamatan Tawangmangu yang belum selesai proses evakuasinya.
Ia mengatakan, korban di Tawangmangu hingga saat ini yang berhasil dievakuasi sekitar delapan jenazah, berarti masih ada 30 jenazah yang belum diketemukan.
Ia menuturkan, selain hujan yang turun mulai tengah hari ini, kendala dalam melakukan evakuasi, khususnya di Tawangmangu ini ialah sulitnya medan yang harus dilalui.
"Kendaraan berat tidak mungkin masuk ke lokasi longsor karena akses jalan terlalu sempit. Terpaksa proses pencarian korban harus dilakukan dengan cara manual," katanya.
Sementara itu, bantuan bagi korban longsor di kabupaten ini juga terus berdatangan. Bantuan tersebut, antara lain berasal dari sejumlah perusahaan di Karanganyar, instansi pemerinrah, serta Gubernur Jateng secara pribadi.
Ia mengatakan, wujud bantuan yang diserahkan di antaranya seperti mi instan, susu, nasi bungkus, pakaian, air mineral, serta uang tunai sekitar Rp20 juta. (ant/nun)
Terpopuler
1
PBNU Soroti Bentrok PWI-LS dan FPI: Negara Harus Turun Tangan Jadi Penengah
2
Khutbah Jumat: Jadilah Manusia yang Menebar Manfaat bagi Sesama
3
Khutbah Jumat Hari Anak: Didiklah Anak dengan Cinta dan Iman
4
Khutbah Jumat: Ketika Malu Hilang, Perbuatan Dosa Menjadi Biasa
5
Khutbah Jumat: Menjadi Muslim Produktif, Mengelola Waktu Sebagai Amanah
6
Khutbah Jumat: Jadilah Pelopor Terselenggaranya Kebaikan
Terkini
Lihat Semua