Warta

MTQ Internasional Perhelatan Besar Sepi Publikasi

NU Online  ·  Ahad, 7 Desember 2003 | 11:59 WIB

Jakarta, NU Online
Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) Internasional yang di selenggarakan di Masjid Istiqlal sejak Sabtu siang kurang publikasi sehingga kelihatan sepi.

Kegiatan yang diikuti 70 peserta dari 28 negara itu lebih hanya diramaikan ratusan anak-anak sekolah yang menjelang sore secara serentak pulang dengan bus Departemen Agama. Kepulangan anak-anak sekolah itu membuat ajang yang dijadwalkan selesai menjelang tengah malam tiba-tiba menjadi sunyi. Kesunyian juga terasa di ruang pameran lukisan kaligrafi karya Amri Yahya yang ikut menyemarakkan ajang tersebut.

<>

MTQ Internasional tersebut dilanjutkan pada Ahad (7/12) pukul 08.00 WIB hingga 22.00 WIB dan penyerahan hadiah kepada Juara I, II dan III bagi masing-masing cabang Tilawah Qori dan Tilawah Qoriah serta Tafsir Al Quran pada Senin malam (8/12).

Tercatat hingga Sabtu sore, cabang Tilawah diikuti 27 Qori dan tujuh Qoriah serta Mufasir sembilan orang, peserta dari Quwait menyatakan akan menyusul.

Qoriah Elva Yeni, wakil dari Australia, menjadi peserta Tilawah pertama yang maju untuk dinilai 10 orang Tim Juri dari enam negara yakni Mesir, Suriah, Iran, Sudan, Malaysia dan Indonesia.

"Saya dipilih jadi wakil Australia karena kebetulan saja, setiap Sabtu saya mengajar Al Quran di Sydney dan sering diminta bertilawah. Imam organisasi Islam di sana mengenal saya," kata Elva yang blasteran Australia-Indonesia.

Ini pertama kali Australia diundang MTQ Internasional, ujarnya, jadi belum ada mekanisme khusus memilih Qori dan Qoriah terbaik yang siap dikirim untuk ajang internasional seperti Indonesia atau Malaysia.

"Yang penting ada undangan agar lain kali Australia ikut lagi," kata Elva yang datang bersama Khaled Moh Zraykah keturunan Lebanon sebagai Qori dan Keysar Trad keturunan Palestina bertanding di cabang Tafsir.

Hingga Sabtu malam 18 peserta Tilawah telah maju, mulai dari Australia, Turki, Timor Leste, Kamboja, Emirat Arab, Filipina, Sudan, Brunei, Mesir, Thailand, Cina, Afrika Selatan, Singapura, Malaysia, Suriname dan Iran.

Peserta Tilawah Indonesia akan bertanding pada Ahad bersama delapan negara lainnya yakni, Libya, Bangladesh, Yordan, Pakistan, Lebanon, Suriname, Tunisia, dan India.

Berbeda dari cabang Tilawah, suasana di cabang Tafsir kelihatan lebih sepi karena diadakan di aula yang tidak terlalu besar. Pada cabang ini 10 Juri penilai terlihat beberapa kali membetulkan penafsiran Al Quran yang  dilakukan peserta di podium.(mkf)