Warta

MPR Sambut Inisiatif IPNU Selenggarakan Forum Kebangsaan

NU Online  Ā·  Kamis, 24 Februari 2011 | 03:30 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua MPR RI Taufik Kemas menemui delegasi Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) di Gedung MPR, Lantai 9 Nusantara III, Rabu Siang (23/2). Didampingi wakil ketua MPR, Lukman Hakim Syaifuddin, Taufik mengaku sangat apresiatif dan menyambut baik inisiasi IPNU menyelenggarakan forum-forum dialog kebangsaan dan pendalaman nasionalisme.

ā€œGagasan anak-anak muda seperti IPNU terkait program wawasan kebangsaan dan penguatan nasionalisme sangat bagus. Keberanian anda mengusung ide-ide besar kebangsaan sebagaimana dikonsepsikan para founding fathers memang harus selalu dikembangkan. Saya sangat apresiatif dan mendukung gagasan ini,ā€ ungkap Taufik dalam forum tersebut.<>

Ketua Umum PP IPNU, Ahmad Syauqi yang langsung memimpin delegasinya, memaparkan muara konflik sosial-keagamaan akhir-akhir ini bersumber pada dua hal mendasar. Pertama, tersumbatnya dialog dalam menyikapi perbedaan dan kedua, akibat kegagalan pendidikan nasional dalam menangani perembesan radikalisasi agama di sekolah-sekolah.

ā€œKami sangat prihatin terhadap berbagai tindak kekerasan yang marak akhir-akhir ini, yang seolah telah mengikis pondasi kebangsaan yang telah susah payah dibangun oleh para founding fathers dan ulama kita dahulu,ā€ papar Syauki.

Ia lantas meminta ketua MPR mau mengajak semua elemen bangsa ini, utamanya para pelajar, berperan aktif menanamkan nilai-nilai kebangsaan, melalui forum-forum dialog pelajar dan santri, sebagaimana program empat pilar kenegaraan yang telah diusung lembaga tinggi negara itu.

Wakil Ketua MPR, Lukman Hakim, bahkan berjanji akan segera menindaklanjuti pertemuan tersebut melalui program-program riil bersama IPNU.

ā€œApa yang digagas IPNU ini luar baisa. Kami memang sudah mencanangkan program Empat Pilar Kenegaraan yang tujuan dan orientasinya persis dengan yang dipaparkan saudara Ketua Umum IPNU tadi. Kami bersedia nyantri lagi bersama IPNU di pesantren-pesantren untuk menyosialisasi pentingnya empat pilar kenegaraan ini,ā€ tegas Lukman.

Sebagaimana diketahui MPR telah melaunching program empat pilar berbangsa dan bernegara untuk disosialisasi ke daerah-daerah. Empat pilar kenegaraan yang dimaksud adalah Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan RI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Menyikapi apresiasi positif MPR itu, selain akan menindaklanjuti program wawasan kebangsaan yang rencananya akan digelar di gedung MPR dan berbagai pesantren, Syauki mendesak MPR ikut berperan menanggulangi radikalisasi agama di lingkup pendidikan. ā€œJika radikalisasi pemahaman keagamaan di lingkup pelajar ini dibiarkan, catatan buram keagamaan di Indonesia akan terus bertambah,ā€ kata Syauki.

Taufik Kemas sendiri mengaku bersedia menjadi fasilitator bagi IPNU maupun organisasi pelajar dan kepemudaan lain membicarakan masalah itu dengan Menteri Pendidikan Nasional. ā€œYa. Kami akan mendorong menteri pendidikan nasional untuk mengapresasi kebijakannya, khususnya terkait maraknya radikalisasi di kalangan pelajar. Ini memang pekerjaan rumah kita semua,ā€ pungkas Taufik. (nam)