Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda menyatakan, persyaratan yang disampaikan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu soal Palestina tak mungkin dipenuhi, namun justru akan menyulitkan langkah negosiasi.
"Persyaratan itu justeru akan menyulitkan dihidupkannya kembali proses dialog dan negosiasi antara Palestina dan Israel," kata Hassan kepada wartawan, di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, Selasa (16/6).<>
Menlu Hassan berharap kedua pihak akan segera berunding untuk mencapai mufakat walau Israel mengajukan tiga persyaratan tersebut.
"Dalam perundingan,kadang satu pihak suka menampilkan posisi yang maksimal padahal, dia juga tahu kalau posisi itu tidak mungkin disepakati.Kita lihat saja nanti apakah ini sebagai kondisi yang dibuat tidak memungkinan terjadinya proses dialog," kata Menlu.
Menurut Menlu, masyarakat internasional memberikan dukungan bagi solusi dua negara yang berdiri berdampingan untuk memecahkan konflik Palestina-Israel. Mereka juga menuduh Israel tidak mematuhi resolusi-resolusi PBB sehingga konflik itu berlarut-larut.
Dalam pidatonya pada Minggu (14/6), PM Netanyahu memberikan dukungan bagi kemerdekaan Palestina dengan syarat antara lain Palestina tidak diperbolehkan memiliki pasukan militer, masalah pembangunan permukiman Yahudi tetap berjalan dan kawasan Jerusalem dikuasai Israel. (min)
Terpopuler
1
Keistimewaan Bulan Dzulhijjah dan Hari Spesial di Dalamnya
2
Amalan Penting di Permulaan Bulan Dzulhijjah, Mulai Perbanyak Dzikir hingga Puasa
3
Kelola NU Laksana Pemerintahan, PBNU Luncurkan Aplikasi Digdaya Kepengurusan
4
Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi Beasiswa PBNU ke Maroko 2025, Cek di Sini
5
Tak Bisa Mengelak Lagi, Negara Wajib Biayai Pendidikan Dasar Termasuk di Swasta
6
Mengenal Aplikasi Digdaya Kepengurusan yang Diluncurkan PBNU
Terkini
Lihat Semua