Menag: Tinggalkan Kebiasaan Menjamu Pejabat Pusat Berlebihan
NU Online · Kamis, 25 November 2004 | 10:55 WIB
Jakarta, NU Online
Menteri Agama Muhammad Maftuh Basyuni meminta agar pejabat daerah berani meninggalkan kebiasaan menjamu pejabat pusat secara berlebihan. “Pejabat pusat kalau ke daerah supaya diterima dengan wajar, jangan berlebih-lebihan. Tinggalkan kebiasaan menjamu pejabat pusat yang berlebihan,” pinta Menag dihadapan para Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Departemen Agama di Operation Room, Kamis (25/11).
Maftuh kembali menegaskan, agar keberadaan pejabat Depag dimanapun bertugas harus dapat menjadi contoh yang baik. “Kinerja Departemen Agama harus menjadi contoh departemen lainnya dalam hal pemberantasan KKN,” ujarnya.
<>Karena itu, Menag menegaskan, untuk menjaga kewibawaan perlu bersih dan untuk bersih perlu contoh, karena pemimpin adalah panutan. Ditegaskannya, kalau kita ingin ditaati harus bersih dari KKN.
“Kecurangan yang dilakukan pejabat pusat dan pejabat di daerak ikut mengakomodir, maka bapak-bapak ikut berdosa. Menandatangani yang bukan haknya itu dosa. Tanpa sadar bapak telah menumpuk deposit dosa yang berapa banyaknya. Saya tidak mau ikut-ikuitan. Jika tidak ada kecurangan di pusat, otomatis daerah akan mengikuti,” papar Menag.
Depag menurut Basyuni, tidak sejelek yang digambarkan orang, apalagi ada embel-embel agama. Oleh karena itu, lanjutnya, tidak pantaslah berembel-embel agama berbuat curang.
Berkaitan dengan kerukunan umat beragama, Menag meminta seluruh Ka.kanwil Depag berperan aktip memelihara kerukunan antar umat beragama di daerahnya masing-masing. “Ciptakan kegiatan yang realitistis dan bersentuhan langsung dengan kepentingan umat beragama,” ucapnya.
Menurut Menag, gesekan antar umat beragama sebenarnya dapat segera diatasi, asal semua pihak bersungguh-sungguh dan bekerja keras “Para Dirjen dan Ka.kanwil harus aktip untuk mengatasi persoalan seputar kerukukan antar umat beragama,” tegasnya.
“Saya tak ingin sampai mendengar kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan menjaga NKRI, tak memiliki dana. Kita alokasikan dana yang cukup, jika itu terkait dengan masalah NKRI,” tuturnya.
Soal rekrutmen PNS di lingkungan Departemen Agama, Menag berharap para Kakanwil jangan ikut-ikutan menitipkan kelurganya untuk menjadi PNS. Kakanwil harus berani mempelopori sikap yang bersih dalam melakukan penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) secara wajar dan sesuai prosedur.
“Kita memang perlu sdm yang baik, jadi jangan main titip-titipan. Kalau ada yang titip-titp di daerah jangan diteruskan ke pusat. Bilang saja itu kebijakan Menteri Agama,” tegas Basyuni.(mkf)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
3
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
4
Khutbah Jumat: Sesuatu yang Berlebihan itu Tidak Baik, Termasuk Polusi Suara
5
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
6
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
Terkini
Lihat Semua