Menag: Pertahankan NU Jadi Kekuatan Politik Moral
NU Online · Selasa, 30 Maret 2010 | 11:26 WIB
Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali meyakini Ketua Umum Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama terpilih KH Sahal Mahfuzh dan Ketua Umum Tanfidziyah PBNU terpilih KH Said Aqil Siradj bisa memperkuat posisi Ormas Islam terbesar Indonesia itu tetap sebagai kekuatan politik moral di tanah air. Hal itu sehingga NU diharapkan bisa mengawal moral bangsa.
"Pasangan KH Sahal dan KH Said Aqil adalah pasangan ideal untuk membawa NU pada masa depan lebih baikâ¦NU bisa terus menjadi kekuatan politik moral. Siapa yang dianggap menyimpang bisa dinasehati secara moral," katanya di Jakarta, Senin, (29/3).<>
Menurut Suryadharma, Sahal-Aqil selama ini terbukti berusaha menjaga jarak dengan partai politik. Hal itu dilakukan untuk menjaga independensi NU sebagai kekuatan politik moral. Karena itu, ia meyakini PBNU di bawah kepemimpinan keduanya tidak akan terseret dalam arus politik kekuasaan.
"Ini seperti masa Pak Harto dimana posisi NU jelas sebagai kekuatan moral. Kalau tidak ada kekuatan moral, yang mengawal moral bangsa tidak ada," katanya.
Selain NU, Surya juga mendorong Ormas Islam besar lainnya seperti Muhammadiyah memperkuat peran dan fungsi sebagai kekuatan moral bangsa. Hal itu perlu dilakukan untuk menegakkan jati diri bangsa dalam menghadapi serangan globalisasi.(sam)
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
5
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua