Mbah Hasyim, Ulama Kuat Kebutuhan Nusantara
NU Online · Jumat, 10 Juni 2011 | 13:07 WIB
Jakarta, NU Online
Peringatan Hari Ulang Tahun (Harlah) NU ke-85 yang direncanakan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) selama sebulan penuh (18 Juni-17 Juli) juga perlu diisi dengan renungan atas perjalanan NU dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"NU masa Hadratussyaikh Hasyim Asyari adalah masa keemasan. Ulama tanah air waktu itu mempunyai nama besar sehingga sering dijadikan referensi dalam setiap perbincangan soal keagamaan dan kemasyarakatan. Renungan itu perlu, introspeksi penting untuk perbaikan di masa depan," kata KH. Yasin Asmuni, Pengasuh Pondok Pesantren Pethuk Semen Kediri kepada Tim Riset LTN PBNU saat berkunjung ke kediamannya, 10 Juni 2011.
<>
Kiai muda NU yang cukup produktif ini membandingkan era Kiai Hasyim Asyari dengan sekarang. Menurutnya, pada masa Kiai Hasyim Asyari para ulama tanah air cukup populer di Jazirah Arab. Mereka bisa mempengaruhi jalannya halaqah yang berlangsung di sekitar mesjid al-Haram.
"Terlepas suasana Mekkah-Madinah yang sekarang tidak lagi kondusif bagi tumbuhnya halaqah seperti masa lalu, faktanya saat ini ulama Indonesia belum ada yang mampu mempengaruhi pemikiran Islam dunia." Terang Kiai Yasin.
Lebih lanjut Kiai Yasin menjelaskan sebenarnya kualitas ulama Indonesia tidak kalah dengan ulama negara-negara muslim lainnya. Ulama Nusantara mempunyai sejarah panjang keilmuan dan interaksinya dengan ulama di penjuru dunia sebenarnya telah mematangkan keilmuan mereka.
"Anehnya, kenapa kita tidak jadi rujukan? Tragisnya lagi terkadang ada kelompok lain di sekitar kita yang justru lebih suka merujuk kepada ulama Timur Tengah atau Afrika. Padahal kalau saya kaji pendapat dan putusan ulama Timur Tengah itu juga tidak tepat untuk konteks Indonesia, referensi dan bangunan argumentasinya juga lemah," ujar Kiai Yasin mengingatkan.
Kiai Yasin Asmuni menyarankan agar Harlah NU Ke-85 juga dimanfaatkan untuk mencari formula membuka ketertutupan ulama Nusantara di dunia internasional.
"Di tengah upaya menuju profesionalitas organisasi NU, kita tetap membutuhkan ulama yang kuat seperti Kiai Hasyim Asyari dan Kiai Wahab Chasbullah." tegas Kiai Yasin.
Penulis: Emha Nabil Haroen
Sumber: Tim Riset LTN PBNU
Â
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
3
Meski Indonesia Tak Bisa Lolos Langsung, Peluang Piala Dunia Belum Pernah Sedekat Ini
4
Cerpen: Tirakat yang Gagal
5
Jamaah Haji Indonesia Diimbau Tak Buru-buru Thawaf Ifadhah, Kecuali Jamaah Kloter Awal
6
Jamaah Haji Indonesia Bersyukur Tuntaskan Fase Armuzna
Terkini
Lihat Semua