Warta

Massa Pro Gus Dur Gelar Demo Muktamar

NU Online  ·  Ahad, 28 November 2004 | 04:59 WIB

Solo, NU Online
Sekelompok massa yang mengatasnamakan PCNU se-Kota Surabaya sekita pukul 9.30, MInggu (28/11) menggelar aksi demo menolak kepemimpinan Hasyim Muzadi yang dinilai telah melanggar Khittah 1926, karena membawa NU dalam jurang kepentingan politik praktis. Massa  tersebut dalam orasinya juga meneriakan dukungan terhadap Gus Dur untuk kembali memimpin lajunya roda organisasi ulama ini.

Massa yang datang bergerak menuju pintu gerbang berusaha menerobos barikade keamanan yang dijaga ketat oleh pasukan keamanan yang juga dijaga Banser. Salah seorang anggota Banser yang malakukan barikade mengatakan Banser tetap netral kepada para pendemo untuk meredam massa pro Gus Dur tersebut. Dalam spanduk yang dibawanya, massa pro Gus Dur tersebut menyebutkan, "NU Akan Lebih Baik Jika di Pimpin oleh KH Abdurahman Wahid," "Bersama Gus Dur Pantang Mundur,". Demikian bunyi spanduk yang mereka arak.

<>

Salah seorang massa yang jadi kordinator aksi mengatakan alasan demo tersebut didorong oleh kegelisahan terhadap kecenderungan politisasi lembaga NU, terutama saat pencalonan  Hasyim Muzadi sebagai Wakil Presiden mendampingi Megawati Soekarnoputri. "Kita tidak ingin NU terjerumus ke wilayah politik praktis," kata seorang pendemo dengan nada berapi-api. Massa yang sempat emosi karena saling mendorong untuk menerobos masuk dalam demonya juga meneriakan NU kedepan harus terhindar dari tarikan politik praktis, tetapi semuanya berakhir dengan damai.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, suara penolakan muncul dari beberapa daerah, terutama dari kalangan muda NU. Sampai saat di gelarnya muktamar di hari pertama ini, Walaupun rencana majunya Hasyim belum secara resmi dinyatakan sendiri, namun dukungan pencalonan Hasyim muncul dari beberapa ulama di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Hasyim sendiri ketika dimintai komentar NU Online soal pencalonan dirinya, hanya berkomentar diplomatis. "Sampai saat ini saya belum mempunyai pemikiran untuk maju atau tidak dalam muktamar nanti," ujaranya kemarin saat menghadiri acara di Hotel Lor In Solo.

Gus Dur Protes

Sebelumnya Mustasyar (Penasihat) PB NU KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) direncanakan menggelar aksi protes sehari sebalum pembukaan muktamar NU ke-31 di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Minggu pagi, karena tidak diundangnya sejumlah ulama senior dalam perhelatan tersebut. Kepada wartawan di penginapannya di Solo, Sabtu malam, Gus Dur menjelaskan aksi protes berupa jalan kaki sepanjang sekitar 500 meter tersebut dilakukan sebagai bentuk solidaritas kepada para kiai sepuh karena tidak diundang.

"Tidak diundangnya kiai sepuh itu merupakan kekeliruan, karena kiai sepuh itu di NU sangat menentukan," kata salah seorang pendukung Gus Dur pada NU Online. Sejumlah ulama senior yang dianggap tidak diundang oleh panitia muktamar antara lain KH Yusuf Hasyim (Jombang), KH Muhaiminan Gunardo (Temanggung), KH Sofyan (Situbondo) dan KH Chotib Umar (Jember). Tetapi dalam kenyataannya beberapa di antara mereka datang pada pembukaan Muktamar ini.

Sementara itu pada kesempatan yang lain Hasyim Muzadi menolak dituduh melakukan politisasi NU, sebab selama masa pencalonannya ia telah non aktif, serta tidak melibatkan institusi NU dalam kampanye. Tetapi kekhawatiran terjadinya bentrok antara demonstran pro Gus Dur dengan aparat keamanan tidak terjadi, sebab masa pendemo masuk ke ruang Muktamar dengan tertib. sementara Gus Dur sejak datang hingga pulang mendapat perhatian besar dari Muktamirin. (cih)