Warta

Masdar: Umat harus Menjaga Kedamaian

NU Online  ·  Jumat, 25 Februari 2011 | 08:37 WIB

Pandeglang, NU Online
Islam adalah agama damai dan membawa rahmat bagi seluruh alam. Oleh karena itu umat Islam harus mampu menjaga kedamaian dan tak mudah terprovokasi oleh pihak mana pun hingga terjadi konflik atas nama agama.

Hal itu ditegaskan Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Masdar F Mas’udi saat memberikan materi dalam seminar bertema Islam Agama Damai, Damailah Bangsaku, Damailah Negeri di aula Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pandeglang, Rabu.<>

Acara yang digagas Perhimpunan Sarjana Dakwah (Persada) itu itu dihadiri pembicara lainnya yakni Ketua MUI Banten KH Tb Rafei Ali dan Ketua MUI Pandeglang KH Datep Muhdi.

Menurut Kiai Masdar, syariat Islam harus ditegakkan di hati setiap umat Islam bukan di konstitusi negara. Buktinya sila pertama pada Pancasila yang tercantum dalam Piagam Jakarta yakni Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya diputuskan dicoret.

“Hal itu lantaran tujuh kata itu bisa menjadi ancaman bagi kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia yang majemuk,” ujarnya.

Penjabat Bupati Pandeglang Asmudji HW mengatakan, pemerintah daerah memiliki tugas untuk melindungi masyarakat, menjaga persatuan, kerukunan masyarakat, serta ketenteraman dan ketertiban. Oleh karena itu, pemerintah mengeluarkan berbagai regulasi untuk mendukung tugas tersebut. Di Pandeglang, hal ini diwujudkan dengan membuat Perbup Nomor 5 Tahun 2011 tentang Larangan Aktivitas Ahmadiyah.

“Aturan itu semata-mata untuk menjaga agar situasi keamanan di Pandeglang senantiasa damai, dan saya meminta kepada masyarakat terutama para juru dakwah untuk berpartisipasi menjaga kedamaian karena tanpa peran serta masyarakat kedamaian tak akan terwujud,” ujarnya.

Ketua MUI KH Datep Muhdi mengaku bersukur atas terbitnya Perbup tentang Larangan Aktivitas Ahmadiyah. Ia berharap agar masyarakat dan ulama mau merangkul kembali jamaah Ahmadiyah agar kembali ke jalan yang benar. (zen)