Warta

Masdar: Tradisi Maulid adalah Tradisi Tasawuf

Senin, 22 Februari 2010 | 13:53 WIB

Jakarta, NU Online
Peringatan maulid Nabi yang telah ditradisikan oleh umat Islam di Nusantara sejak berabad-abad lalu adalah tradisi tasawuf. Artinya upacara peringatan Maulid merupakan amalan para ulama sufi semenjak dahulu kala.

Demikian dinyatakan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Masdar Farid Mas'udi dalam ceramahnya di hadapan ribuan jamaah peringatan maulid Nabi Muhammad SAW di Pondok Pesantren al-Kenaniyah Pulomas Jakarta Timur, Ahad malam (21/2). Karenanya, Menurut Masdar, masyarakat yang terbiasa melaksanakan peringatan Maulid senantiasa memiliki semangat menjaga sikap damai dalam kehidupan sehari-hari.<>

"Masyarakat yang mengamalkan peringatan Maulid dapat hidup dengan tidak saling membenci atau saling mengkafirkan di antara sesama saudara Muslim. Bahkan mereka senantiasa menjalani kehidupan dengan penuh rasa saling menyayangi dan saling tolong menolong di antara sesama manusia," terang Masdar yang juga di sebut-sebut sebagai salah satu kandidat Ketua Umum PBNU dalam Muktamar ke-32 NU di Makassar, akhir Maret mendatang.

Menurut Masdar, Peringatan Maulid nabi Muhammad SAW yang banyak digelar oleh umat Islam di berbagai belahan dunia, telah menjadi salah satu corak atau trade mark bagi masyarakat Muslim di Nusantara sejak awal kedatangan Islam. Karenanya, peringatan maulid telah mendarah daging bagi kaum Muslimin Nusantara, termasuk Indonesia.

"Maulid nabi Muhammad SAW telah emnjadi ciri khas keberislaman umat dari Thailand, Philipina, Malaysia, Brunei Darussalam hingga Indonesia. Semuanya, memiliki pandangan yang sama mengenai pentingnya peringatan maulid dalam kehidupan masyarakat MUslim," tandas Masdar. (min)