Paham terorisme dan gerakan ekstrim radikal berkedok agama dinilai semakin subur. Keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sedang menghadapi ancaman nyata.
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Masdar Farid Mas'udi di Bogor, Senin (17/8), mengatakan meskipun Indonesia telah merdeka selama 64 tahun, tetapi ancaman terhadap keutuhan NKRI selalu ada. Bahkan, tidak pernah lekang dimakan waktu dan ancaman itu selalu datang dengan berbagai modus operandi.<>
"Bila tidak diwaspadai, ancaman tersebut akan mengganggu keutuhan kedaulatan NKRI," ujarnya.
Menurut Masdar, penjajahan masa silam yang dihadapi para pejuang kemerdekaan berupa penjajah asing yang datang dari luar, yakni penjajah Belanda yang mencengkeram Ibu Pertiwi selama berabad-abad.
Penjajah dari luar relatif lebih mudah diidentifikasi. Sehingga membangkitkan kobaran semangat nasionalisme dan perlawanan tanpa henti dan pertumpahan darah pun jadi pertaruhan demi sebuah nasionalisme.
Berbeda dengan penjajahan masa silam yang berasal dari luar, lanjut Masdar, penjajahan kontemporer justru berasal dari dalam yaitu dari sesama anak bangsa yang memegang KTP Indonesia.
"Namun dalam hal ideologi dan agenda politik mereka sangat berseberangan dengan semangat para 'founding fathers'. Penjajah klasik kita ialah tentara pendudukan Belanda dan sekutu, sementara ancaman penjajahan kontemporer yaitu idelogi ekstrim radikal dan terorisme berkedok agama," kata Masdar.
Kelompok ekstrem radikal dan teroris, lanjutnya, tidak sejalan dengan semangat nasionalisme Indonesia yang menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika. Kelompok ekstrim selalu menebar kebencian terhadap siapapun yang tidak sejalan dengan pemikiran dan agendanya. "Dalam kondisi seperti itu, kita tidak boleh terkecoh," ujarnya seperti dilansir inilah.com.
Masdar menambahkan, meskipun kelompok tersebut berasal dari tumpah darah yang sama dan menggunakan simbol-simbol agama yang sama, tetapi mereka menyimpan hidden agenda atau agenda terselubung berupa ilusi yang secara diametral berlawanan dengan cita-cita proklamasi dan kemerdekaan Indonesia.
Ia menegaskan, bila penjajah klasik cukup ditaklukkan dengan kekuatan senjata dan tekad merdeka, maka ancaman penjajahan kontemporer hanya bisa dikalahkan dengan cara komprehensif.
Beberapa langkah yang dapat ditempuh, katanya, antara lain dengan kekuatan bersenjata pasukan anti teror, perlawanan terhadap ideologi tersebut secara luas dan solid, serta memajukan ekonomi dan kecerdasan bangsa secara merata.
"Agenda pemerdekaan kita hari ini adalah memperkuat gerakan ekonomi dan ideologi guna menghambat laju ideologi ekstrim radikal yang mengancam keutuhan NKRI," demikian KH Masdar F Mas'udi. (mad)
Terpopuler
1
Koordinator Aksi Demo ODOL Diringkus ke Polda Metro Jaya
2
Khutbah Jumat: Memaknai Muharram dan Fluktuasi Kehidupan
3
5 Doa Pilihan untuk Hari Asyura 10 Muharram, Lengkap dengan Latin dan Terjemahnya
4
Khutbah Jumat: Meraih Ampunan Melalui Amal Kebaikan di Bulan Muharram
5
Inilah Niat Puasa Asyura Lengkap dengan Latin dan Terjemahnya
6
10 Muharram Waktu Terjadinya 7 Peristiwa Penting Para Nabi
Terkini
Lihat Semua