Masalah Muslim di Thailand Selatan Perlu Penyelesaian Komprehensif.
NU Online · Jumat, 1 April 2005 | 11:20 WIB
Jakarta, NU Online
Saran yang disampaikan oleh Ketua Umum KH Hasyim Muzadi berkaitan dengan masalah yang menimpa komunitas muslim di Thailand Selatan adalah penyelesaikan secara komprehensif, tidak hanya dengan pendekatan militer saja.
Hal tersebut diungkapkan oleh HM Rozy Munir yang merupakan salah satu rombongan PBNU yang diundang ke Thailand pada tanggal 27 Maret – 1 April untuk membantu menyelesaikan konflik muslim Thailand Selatan. Pihak Thailand merasa bahwa NU merupakan organisasi besar yang toleran sehingga ada baiknya mengunjungi Thailand.
<>Dalam hal ini KH Hasyim Muzadi mengusulkan empat hal untuk membantu menyelesaikan hal tersebut, pertama harus ditingkatkan masalah pendidikan di Thailand Selatan. Untuk itu perlu ditingkatkan metode pengajarannya maupun guru-gurunya maupun pembangunan gedungnya. Ini penting agar mereka tidak merasa sebagai warga Negara kelas dua.
Kedua adalah masalah ekonomi, terutama pertanian karena hasil di Thailand Selatan merupakan wilayah pertanian. Ketiga adalah keadilan sosial berupa persamaan hak bagi seluruh warga negara apapun agamanya.
Selanjutnya KH Hasyim Muzadi menyarankan agar jangan sampai dilakukan internasionalisasi masalah ini dan tetap diselesaikan secara internal sehingga tidak gampang dimasuki infiltran dari pihak luar.
PBNU dalam hal ini menyatakan diri sanggup untuk membantu mengirimkan ustadz termasuk dosen untuk universitas, tentunya dengan pemerintah Thailand dan jika diminta pemerintah Thailand karena pada prinsipnya NU tidak ingin mencampuri urusan dalam negeri. Tetapi ini merupakan masalah yang ada kaitannya dengan umat Islam sehingga PBNU diminta membantu. Untuk Raja Bhumibol Adulyadej, KH Hasyim Muzadi akan menulis surat sendiri.
Tradisi yang dijalankan oleh Muslim Thailand Selatan juga hampir sama dengan tradisi NU seperti melakukan tahlil, mereka juga menggunakan bahasa Melayu sehingga komunikasi dilakukan dengan bahasa Indonesia.
Rombongan juga berkesempatan bertemu dengan ratusan imam masjid yang berlangsung di Pattani, selain itu bertemu dengan berbagai pimpinan pesantren, masjid dan madrasah serta universitas Islam. Pada kesempatan di Pattani, rombongan juga sholat Magrib di masjid Khruche dan memimpin tahlil, juga berdoa kepada para syuhada.
Dalam pertemuan tersebut Hasyim juga menjelaskan bahwa konflik tidak menguntungkan siapapun, seperti di Ambon, tak ada seorangpun yang berpindah dari Islam ke Kristen dan sebaliknya, tetapi masjid rusak, gereja rusak, sekolah rusak
Sebagai mediator, PBNU diberi keleluasaan untuk menanyakan langsung di kepada Muslim di Thailan Selatan tentang permasalan yang mereka alami. Selain itu terdapat diskusi dengan Syeikhul Islam di Bangkok. “Pemerintah hanya mengungkapkan bahwa kami ingin mendapatkan masukan, bantuan pemikiran seperti apa kiranya yang ingin dilakukan NU sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia,” tandasnya.
Pemerintah mengklaim telah membantu sekolah Islam, memperbanyak orang naik haji, namun demikian delegasi NU tidak menerima begitu saja, tetapi juga menggali informasi ini.
Sebelum pulang, rombongan sempat bersilaturrahmi dengan masyarakat Indonesia di Thailand yang dipimpin oleh Dubes Indonesia untuk Thailand Ibrahim Yusuf.(mkf)
Terpopuler
1
Isi Akhir dan Awal Tahun Baru Hijriah dengan Baca Doa Ini
2
Istikmal, LF PBNU Umumkan Tahun Baru 1447 Hijriah Jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025
3
3 Jenis Puasa Sunnah di Bulan Muharram
4
Data Awal Muharram 1447 H, Hilal Masih di Bawah Ufuk
5
Niat Puasa Muharram Lengkap dengan Terjemahnya
6
Trump Meradang Usai Israel-Iran Tak Gubris Seruan Gencatan Senjata
Terkini
Lihat Semua