Warta

Marak Kriminalitas Calhaj, PPIH Intensifkan Pengawasan

Kam, 5 November 2009 | 03:29 WIB

Makkah, NU Online
Mulai banyaknya jamaah calon haji Indonesia yang mendapat perlakuan kriminalitas membuat Daerah Kerja Makkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) prihatin. Pengawasan intensif dan tindakan tegas akan dilakukan.

"Saya dapat laporan dari kawan-kawan di lapangan bahwa banyak terjadi
pencopetan, penipuan kepada jamaah calon haji kita. Konon, para pelaku adalah para mukimin yang berada di sekitar Masjidil Haram. Kami prihatin dengan kejadian ini. Ini perlu tindakan tegas," kata Kepala Daerah Kerja Makkah PPIH, Subakin Abdul Muthalib.<>

Subakin menyatakannya di Pos Sektor Khusus Jamaah Sesat Jalan, Jl Ash Ibn Hasyim, depan Maulid Nabi, Gerbang Babusalam Masjidil Haram, Makkah, Rabu (4/11).

Menurut Subakin, pihaknya akan menerjunkan 18 petugas di sekitar Masjidil Haram tanpa menggunakan seragam, tapi tetap membawa ID Card (Tanda Pengenal). Saat ini, di Sektor Khusus Jamaah Sesat Jalan sendiri ada 18 orang petugas.

Dari jumlah total petugas itu, 12 orang didistribusikan ke empat pos yang ada di sekitar Masjidil Haram, yaitu di pintu utama Babusalam, King Abdul Aziz, King Fadh dan Marwah. Petugas-petugas itu bekerja secara bergiliran selama 24 jam sehari.

Modus kriminalitas yang dilakukan kepada para jamaah calon haji, seperti pencopetan, perampasan dan penawaran jasa yang ujung-ujungnya mengambil uang jamaah.

"Kami akan memperketat, tentunya bagi kawan-kawan untuk bisa lebih masuk ke wilayah lebih dalam dengan menyamar dan mendekati jamaah
yang perlu mendapatkan bantuan agar tidak dimanfaatkan," tegas seperti dilansir detik.com.

Subakin mengimbau agar para jamaah calon haji, tidak membawa barang-barang berharga. Bila perlu titipkan di safety box yang ada di rumah pemondokan. Para jamaah calon haji juga diimbau tidak tergiur rayuan atau tawaran orang yang tidak dikenal untuk mencium Hajar Aswad seusai bertawaf di Ka'bah.

"Ini perlu diperhatikan, apakah dia murni membantu tanpa imbalan atau membantu lalu meminta imbalan. Selesai mencium Hajar Aswad memaksa dibayar, ini kan kasian. Saya pikir, hal-hal yang tidak prinsip jangan dipaksakan, seperti mencium hajar aswad," pungkasnya. (Min)