Warta

Mahfud MD: Pertahankan Kebanggaan sebagai Nahdliyin

NU Online  ·  Jumat, 2 April 2010 | 03:50 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD berharap kepada Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang baru, KH Said Aqil Siradj, agar dapat mempertahankan kebanggaan anggotanya untuk terus menyatakan diri sebagai bagian dari warga NU atau Nahdliyin.

”Saya hanya berpesan, mohon agar kebanggaan jadi orang NU ini terpelihara,” kata kader NU asal Madura ini dalam acara Tasyakuran Sukses Muktamar di kantor PP GP Ansor, Jakarta, Kamis (1/4) malam.<>

Menurutnya, kebanggaan sebagai warga NU baru muncul setelah era reformasi. Selama 32 tahun era orde baru banyak orang yang menyembunyikan identitasnya sebagai bagian dari Nahdliyin.

”Dulu di kampus-kampus kalau ketahuan orang NU susah mendapatkan gelar profesor. Para calon pejabat juga akan menyembunyikan NU-nya, karena kalau ketahuan pasti tidak diangkat,” katanya.

Dalam acara tasyakuran yang dihadiri tiga menteri, yakni Menteri Pendidikan Nasional M. Nuh, Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Malarangeng, dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, Mahfud yang sangat fasih dalam melafadkan dalil-dalil kitab kuning ini menegaskan, orang NU kini bisa menjadi menteri, dan tidak melulu menteri agama.

”Kita mampu mengurus negeri ini. Tidak hanya departemen agama saja. Maka saatnya kita menyatakan bahwa ’ana minan nahdliyin’ (saya ini warga NU),” katanya.

Ketua Umum PBNU Kh Said Aqil Siradj, dalam kesempatan itu mengunggkapkan, kebanggan sebagai warga NU tidak hanya karena NU termasuk organisasi sosial kemasyarakatan terbesar.

”Kita ini bangga sebagai warga NU karena kita berada di jalur yang benar, ’ala thariqil haq,” katanya dalam acara tasyakuran yang dihadiri sejumlah anggota DPR RI, dua wakil gubernur Saifullah Yusuf dan Dedi Yusuf, serta lebih dari seribu warga Nahdliyin di Jakarta dan sekitarnya. (nam)