Meski pihak kepolisian memastikan gembong teroris Noordin M Top telah tewas, namun ideologi radikal masih mungkin berkembang di Indonesia.
Menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang fatwa KH Ma’ruf Amin, ideologi radikal bersifat global dan mudah menjalar ke berbagai negara. Ideologi ini sejatinya tidak berasal dari Indonesia.<>
"Islam di Indonesia itu dibangun pesantren-pesantren, baik pesantren salam (tradisional) maupun pesantren modern. Kedua model pesantren ini moderat dan tidak mengajarkan ideologi radikal," kata Ma'ruf di Jakarta, Jum’at (18/9).
Menurutnya, Indonesia sebagai negeri berbasis Muslim terbesar di Indonesia menjadi target utama penyebaran faham radikal ini. Pihaknya meminta pemerintah terus melakukan pembinaan terhadap masyarakat dengan melibatkan berbagai elemen organisasi Islam.
Sementara itu meski pihak kepolisian telah memastikan jenazah yang ditemukan di Solo adalah Noordin M Top berdasarkan hasil tes sidik jari, hingga kini polisi masih melakukan tes DNA memastikan tewasnya Noordin.
Hasil tes DNA ini akan diumumkan pada Sabtu (19/9) siang. "Kita masih menunggu. Besok siang rilisnya akan diberikan," kata Humas Mabes Polri Irjen Pol Nanan Soekarna kepada wartawan di Jakarta, Jumat (18/9). (sam)
Terpopuler
1
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
2
Waktu Terbaik untuk Resepsi Pernikahan menurut Islam
3
Zaman Kegaduhan, Rais Aam PBNU Ingatkan Umat Islam Ikuti Ulama yang Istiqamah
4
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
5
Terima Dubes Afghanistan, PBNU Siap Beri Beasiswa bagi Mahasiswa yang Ingin Studi di Indonesia
6
Eskalasi Konflik Iran-Israel, Saling Serang Titik Vital di Berbagai Wilayah
Terkini
Lihat Semua