Warta

Lukman Edy dan Suryadharma Ali Pilih Mundur dari Kabinet

NU Online  ·  Rabu, 9 September 2009 | 05:31 WIB

Jakarta, NU Online
Dihadapkan pada pilihan tetap mempertahankan posisinya sebagai menteri atau menjadi anggota DPR RI, Mentari Percepatan Daerah Tertinggal Lukman Edy dan Menteri Menkop UKM Suryadharma Ali lebih memilih meninggalkan posisinya di kementarian yang tinggal beberapa bulan lagi berakhir dalam kabinet Indonesia bersatu.
 
"Ada empat menteri yang menyatakan mengundurkan diri dari kabinet. Mereka yakni Pak Jero Wacik, Pak Taufik Effendy, Pak Lukman Edy dan Pak Suryadharma Ali," kata Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa di Istana Negara, Jakarta, Selasa (8/9).<>

Taufik Effendy yang terpilih sebagai anggota DPR dari Demokrat saat ini masih menjabat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. Lukman Edy merupakan caleg terpilih dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), sedangkan Suryadharma Ali yang juga ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

"Dalam undang-undang itu tidak boleh rangkap jabatan. Saat ini sudah ada dua menteri yang mengundurkan diri dari pencalonannya sebagai anggota dewan, yakni Pak Adhyaksa dan Pak Freddy," ujar Hatta.

Adhyaksa Dault yang juga Menteri Pemuda dan Olahraga lebih memilih kabinet dari pada anggota DPR. Begitu juga dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numberi.

Penegasan ini disampaikan Hatta berdasarkan surat yang dikirim Komisi Pemilihan Umum (KPU). KPU telah mengirimkan surat kepada Presiden tanggal 4 September, mengenai ketetapan anggota DPR terpilih. Dalam surat itu, mereka yang telah diputuskan KPU tinggal menunggu keputusan presiden.

"Dan dalam surat itu ada enam menteri yang tercantum. Maka, kemudian saya mengirimkan surat kepada menteri-menteri yang bersangkutan, karena saya harus menyesuaikan dengan undang-undang," ujar Hatta seperti dilansir vivanews.com.

Kendati demikian, dari empat menteri yang mundur dari kabinet, baru Taufik Effendy yang sudah melayangkan surat pengunduran diri. "Tapi kami masih menunggu surat resminya. Pak Jero Wacik baru menyerahkan," kata dia. (mad)