Warta

Lomba Baca Kitab Kuning Jatim Digelar

NU Online  Ā·  Selasa, 10 Mei 2011 | 11:06 WIB

Probolinggo, NU Online
Lomba membaca Kitab Kuning atau Musabaqoh Qiroatil Kutub (MQK) ke III yang digelar di Ponpes Nurul Qodim, Desa Kalikajar Kulon, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo resmi dibuka Wakil Gubenur Jatim, Saifullah Yusuf, Senin (9/5) malam kemarin dialun-alun Kraksaan.

Acara yang digelar oleh Kanwil Kementrian Agama (Kemenag) Jatim ini diikuti sebanyak 1180 peserta yang berasal dari masing-masing Kabupaten/ kota se-Jatim. Tampak hadir dalam acara itu, Bupati Probolinggo, Drs Hasan Aminuddin, Kapolres, AKBP Zulfikar Tarius, Dandim, Letkol Infrantri Heri S, Kejari, Putu SH, sejumlah Kiai seperti KH Zuhri Zaini, KH Romli Bakir, KH Munir Cholili serta tokoh masyarakat dan ribuan masyarakat setempat.
<>
Ketua Panitia yang juga Kepala Kanwil Kemenag Jatim, Drs H Soetrisno Rahmad mengatakan lomba membaca kitab kuning ini bagian untuk melestarikan tradisi pesantren yang mulai goyah dimakan zaman modern seperti saat ini. Acara ini rencananya akan digelar selama 4 hari yakni dimulai tanggal 9 hingga 13 Mei mendatang.

ā€œDalam lomba ini, masing-masing pesantren yang ada di Jatim mengirimkan beberapa kontingen. Ada 22 bidang atau majelis yang diperlombakan seperti ilmu Fiqh, nahwu, tajwid, tafsir kitab Tafsirus serta Hadist Subulus Salam,ā€ ujar Sotrisno.

Sementara, Wakil Gubenur Jatim, Saifullah Yusuf mengatakan, perlombaan Qiro’atil Kutub atau membaca Kitab ini merupakan agenda yang cukup bagus sekali. Karena, ini merupakan tradisi yang perlu dikembangkan.

ā€œKitab-kitab klasik seperti kitab kuning itu merupakan acuan yang masih menjadi referensi utama untuk modal pendidikan dan merupakan benteng akidah. Ini bagian untuk meneruskan tradisi para kiai-kiai sepuh,ā€ ujar Gus Ipul.

Menurut mantan Ketua GP Ansor Pusat ini, di Jawa Timur saat ini lembaga pendidikan agama setingkat Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTS) tercatat hanya sebanyak 158 buah. Namun, di lembaga ponpes ada 6500 lembaga.

ā€œIni yang menjadi sumber tolak ukur kita untuk tetap melestarikan budaya dan tradisi para kiai-kiai sepuh di Jatim,ā€ tegasnya saat dikonfirmasi usai pembukaan acara Musabaqoh Qiroatil Kutub ke III tersebut. (and).

Redaktur: Mukafi Niam

Kontributor: Andi