Warta

LDNU Sosialisasikan Qaraar Syuriah Lewat Istighotsah

NU Online  ·  Sabtu, 5 Juni 2004 | 12:46 WIB

Jakarta, NU Online
Melihat situasi politik di kalangan Nahdliyin, PBNU melalui Lembaga Dakwah Nahdlatul 'Ulama (LDNU) mengadakan istighotsah sekaligus mensosialisasikan hasil Qaraar Syuriyah PBNU 16 Mei 2004 di Rembang beberapa waktu lalu.

Acara dilangsungkan malam ini, sabtu (05/6) bertempat di Lembaga Pendidikan Islam Al Ma’ruf Jl. Raya Lapangan Tembak Cibubur Jakarta Timur, yang pada saat bersamaan merupakan hari ulang tahun (HUT) yayasan Al Ma’ruf ke 25

<>

Hal ini dimaksudkan agar warga NU memiliki pegangan dalam menyikapi situasi politik nasional.  "Ini penting agar warga NU lebih berkonsentrasi pada pengayoman akhlak umat dan lebih berhati-hati dalam melewati jalan politik praktis,"  ungkap Wakil katib Syuri'ah H. Muhammad Fachri Thaha Ma'ruf, Lc. kepada NU Online beberapa waktu lalu.

Menurut ketua Yayasan Pendidikan  Islam Al Ma’ruf,  kondisi sekarang dimana banyaknya kyai di kalangan NU yang  terpragmentasi dan melakukan pemihakan terhadap capres tertentu bisa sangat membingungkan nahdliyyin. “Karena itulah, sosialisasi qaraar tersebut sangat penting agar warga NU tidak merasa kebingungan,” ungkapnya.

Anggota Syuriah PBNU ini juga meminta para kiai di lingkungan NU untuk senantiasa kompak membantu NU menjaga khittah dan memberi arahan pada warga menghadapi pemilihan presiden mendatang. Ini sesuai dengan isi qaraar PBNU butir ke enam yang berbunyi,  “Kepada pengurus NU di seluruh jajaran diamanatkan untuk memberi penjelasan yang jernih mengenai hal ini kepada warga dan tidak melakukan tindakan¬tindakan atau mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang mengesankan pemihakan kepada salah satu pihak yang pada gilirannya dapat menimbulkan kebingungan dan keresahan di bawah. Sebaliknya, hendaknya mereka ikut mengupayakan pendewasaan terhadap warga untuk menghindari adanya keretakan di antara mereka akibat perbedaan pilihan.” tandasnya.

Dijadwalkan hadir dalam istighotsah itu, syuriah PBNU yang sekaligus budayawan, KH Mustofa Bisri dan juga ketua pelaksana harian PBNU H. Masdar F. Mas’udi. dan jama'ah NU di sekitar Jabotabek. (cih)