Warta

LAZISNU Gali Masukan dari Konferensi Zakat

NU Online  ·  Kamis, 1 November 2007 | 23:29 WIB

Padang, NU Online
Lembaga Amil Zakat, Infaq, Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) berharap memeroleh
banyak masukan dari Konferensi Zakat Asia Tenggara (KZAT) II yang diselenggarakan di Padang, 30 Oktober hingga 2 Nopember 2007.

Diharapkan lahir kesepakatan dan keseragaman umat Islam di Asia Tenggara dalam penanganan zakat, mulai dari penghimpunan, pengelolaan, pembagian dan pendistribusian kepada pihak yang berhak menerimanya.

<>

Ketua Pimpinan Pusat LAZISNU Prof Dr H Fathurrahman Rauf kepada kontributor NU Online Bagindo Armaidi Tanjung di Padang, Kamis (1/11), menyatakan, pengelolaan  zakat masih banyak yang perlu diperbaiki. Selama ini banyak muzakki (wajib zakat) yang langsung memberikan kepada mustahiq (penerima zakat).

"Banyak zakat yang diterima mustahiq hanya untuk keperluan konsumtif, tidak produktif. Melalui  lembaga amil zakat, infak dan shadaqah, dana yang diperoleh tidak lagi hanya untuk produktif, tapi sudah dimanfaatkan untuk kegiatan produktif. Dengan demikian kemiskinan umat dapat tertanggulangi. Artinya lembaga amil zakat memberikan kail, bukan ikan," katanya di sela-sela KZAT II.

Melalui KZAT II, PP LAZISNU mendapatkan banyak masukan dari berbagai pengalaman lembaga amil zakat yang berada di luar NU. Pertumbuhan dan perkembangan di beberapa negara zakat sudah sangat pesat.

“Kita bisa saling berbagi informasi dengan mereka,” kata Fathurrahman didampingi Wakil Bendahara PP LAZISNU Drs Nur Hasan MA.

Para peserta KZAT II berasal dari Malaysia, Brunei, dan Singapure. Sedangkan di luar ASEAN juga hadir utusan dari Jerman, Syria, Australia  dan Yaman.

Berkaitan dengan LAZISNU sendiri, program yang mendesak adalah pemberdayaan organisasi mulai dari pusat, wilayah sampai ke cabang.

Pada lebaran lalu LAZISNU baru mampu memberikan paket lebaran di wilayah Bali, Jawa, Lampung, Bengkulu, Sumsel, Jambi dan Sumbar. Tahun berikutnya, kita harapkan akan meluas ke propinsi lain,” kata Fathurrahman. (arm)